lksotomotif.com - Toyota Raize yang masuk ke Indonesia dibekali dengan sistem pemindah transmisi Manual ( Manual Transmision ) dan CVT ( Double Continous Variable Transmision ). Pilihan transmisi CVT ini tersedia untuk Toyota Raize mesin 1.000 cc turbo (1KR-VET) maupun 1.200 cc (WA-VE) yang dikeluarkan pada tahun lalu.
Selanjutnya transmisi CVT tersebut mendapat pengembangan oleh pihak Daihatsu, yang mana ini merupakan kali pertama yang dipakai pada produk Toyota. Perubahan namapun terjadi, yang awalnya CVT menjadi D-CVT. Huruf D pada awal teknologi tersebut bukan Daihatsu, melainkan Dual. Sehingga D-CVT yaitu Dual Continous Variable Tranmision.
Sejatinya, transmisi CVT konvensional dengan D-CVT memiliki cara kerja yang berbeda. CVT konvensional bekerja hanya mengandalkan sabuk baja yang menghubungkan pulley penggerak ( drive pulley ) dengan pulley yang digerakkan ( driven pulley ). Sedangkan D-CVT ada mekanisme tambahan yang disebut split gear system.
Baca juga : Berapa lama transmisi CVT dapat bertahan ?
Untuk mengetahui karaktertistik transmisi D-CVT Toyota Raize, kami merangkumnya 9 Fakta tentang transmisi D-CVT Toyota Raize.
1. Mengenal Transmisi D-CVT
Disebut sebagai Dual Mode, karena output yang keluar dari mesin akan diteruskan ke transmisi CVT konevensional dan satu set gear mekanikal plantetary gear seat (
split gear system ). Berbeda dengan Direct Shift milik Toyota yang lain yang mana pada kecepatan awal mengandalkan perpindahan dengan mekanisme gigi mekanikal. Sedangkan pada D-CVT, pada kecepatan rendah mengandalkan perpindahan menggunakan sabuk, sedangkan pada kecepatan tinggi mengandalkan perpindahan menggunakan mekanikal plantetary gear seat.
2. Cara Kerja D-CVT
Pada saat mobil mulai bergerak, tenaga mesin akan disalurkan melalui CVT konvensional. Dan ketika mobil melaju pada kecepatan tinggi, mekanikal planetary gear set akan terhubung dengan poros input. Sehingga pada kecepatan tinggi, tenaga mesin 90 % akan dipindahkan dengan menggunakan gear mekanikal.
3. D-CVT Bekerja Bersamaan Pada Kecepatan Tinggi
Seperti yang kami jelaskan pada poin nomor dua bahwa pada kecepatan tinggi, tenaga 90% akan dipindahkan dengan mekanisme gear set mekanikal. Maksudnya pada kondisi ini, CVT konvensional masih tetap terhubung dengan poros input. Inilah alasan mengapa tranmsisi ini disebut bekerja ganda ( double ). Dan paling menarik bahwa D-CVT bekerja benbanding terbalik dengan Direct Shift CVT milik Toyota.
4. Biaya Pembuatan CVT Lebih Murah
Mungkin ada yang bertanya, mengapa Toyota Raize tidak menggunakan tranmsisi otomatis 6 kecepatan ? jawabannya adalah biaya produksi. Transmisi otomatis 6 kecepatan memiliki harga yang mahal, sehingga ini kurang cocok digunakan untuk mobil - mobil jenis kompak. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap harga jual mobil tersebut yang semakin mahal. Secara kwalitas, transmisi D-CVT memiliki unjuk kerja yang baik seperti transmisi otomatis 6 kecepatan.
5. Transmis D-CVT Memiliki Bentuk Yang Kecil
Transmisi D-CVT dipilih karena memiliki dimensi yang kecil, ringan dan kehandalan untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda sesuai dengan karakteristik mesin yang dipasang pada Toyota Raize. Secara prestasi, ukuran dan berat D-CVT memiliki kwalitas yang menyamai transmisi otomatis 8 kecepatan .
6. D-CVT Memiliki 2 Type
Pada saat proses pembuatannya, transmisi D-CVT didesain memiliki dua jenis yang berbeda berdasarkan tenaga pada mesin yang terpasang. Tipe yang pertama adalah transmisi D-CVT yang dibuat untuk mesin dengan torsi 100 Nm, sedangkan tipe yang kedua yaitu transmisi D-CVT untuk mesin dengan torsi 150 Nm.
Nah yang pada Toyota Raize adalah tipe kedua yang hanya digunakan pada batas maksimal torsi mesin 150 Nm. Seperti kita ketahui bahwa puncak teratas torsi yang dihasilkan oleh Toyota Raize berada pada rentang 140 Nm. Ini adalah kode keras bagi para pemilik agar tidak sembarangan melakukan penambah tenaga melebihi batas 150 Nm jika tidak ingin transmisi D-CVT jebol.
7. Kinerjanya Lebih Baik Dibanding CVT Konvensional
Jika dibandingkan dengan transmisi CVT konvesional, Daihatsu telah membuat transmisi D-CVT dengan mekanisme kerja menggunakan kaidah 4 axis CVT. Ini menghasilkan kecepatan sistem meningkat 8% dibanding CVT konvensional.
8. D-CVT Lebih Irit dibanding CVT Konvensional
Dari segi pemakaian bahan bakar, efisiensi yang dicapai pada kecepatan 60 Km/jam yaitu 12%. Sedangkan pada kecepatan 100 Km/jam, efisiensi pemakaian bahan bakar yang dicapai 19%. Putaran mesin akan menurun 550 RPM di kecepatan 100 Km/jam dibanding dengan transmisi CVT konvensional. Maka tidak heran, pemakaian transmisi D-CVT bica mencatatkan keiritan pemakaian bahan bakar 18,9 km per liter.
9. D-CVT Dirancang di Malaysia
Seperti yang kami sebutkan diatas bahwa D-CVT adalah produk pengembanganb CVT Toyota yang dilakukan oleh Daihatsu. Mereka membangunnya secara in house. Transmisi Dual Mode CVT ini dihasilkan di fasilitas Akashi Kikkai Malaysia yang terletaj di wilayah Sendayan. Dengan demikian, ongkos produksi tergolong rendah dan harga produk - produk yang menggunakan D-CVT ini menjadi lebih kompetitif.
0 Response to "9 Fakta Tentang Transmisi D-CVT Toyota Raize Dan Daihatsu Rocky"
Post a Comment