Apa Itu Torque Steer ( Torsi Kemudi ) Pada Mobil FWD ( Front Wheel Drive ) ?
lksotomotif.com - Pada masa lalu, awal - awal mobil diluncurkan menggunakan penggerak roda belakang / Rear Whell Drive ( RWD ). RWD adalah mesin yang menyalurkan tenaga ke roda belakang melalui transmisi dan poros penggerak.
Namun pada akhir tahun 1970 an, para pabrikan membuat konfigurasi penggerak mobil menggunakan roda depan / FWD ( Front Wheel Drive ). Seperti pengertiannya bahwa mesin menyalurkan tenaga pada roda depan, bukan belakang. FWD dipercaya menghasilkan traksi yang baik dan penggunaan bahan bakar yang efisien.
Mengenal Torque Steer ( Torsi Kemudi )
Terlepas dari kelebihannya, FWD memang memiliki beberapa kekurangan. Salah satu tantangan utama yang dapat terjadi yaitu Torque Steer atau torsi kemudi. Torque Steer adalah sensasi yang biasa dialami pada mobil berpenggerak roda depan yang bertenaga.
Itu terjadi di mobil berakselerasi dengan cepat saat torsi yang dihasilkan oleh mesin melebihi ban depan, yang mengakibatkan roda kemudi 'membelok' di tangan Anda, atau mobil menarik ke satu sisi jalan saat Anda berakselerasi.
Penyebab Terjadinya Torque Steer ( Torsi Kemudi ) Pada Mobil FWD
Kemudi torsi terjadi karena berbagai alasan, beberapa di antaranya terkait dengan ban mobil, sementara yang lain melibatkan geometri suspensi dan dinamika sasis. Namun, penyebab paling umum terjadinya torsi pada kendaraan penggerak depan adalah orientasi mesinnya.
Tata letak mesin depan yang dipasang secara melintang oleh banyak pabrikan mobil. Karena tata letak ini, mesin dan girboks dipasang bersama. Itu berarti poros penggerak ( drive shaft ) dengan panjang yang tidak sama perlu digunakan untuk mengakomodasinya. Pada gilirannya, ini berarti jumlah tekanan diberikan pada poros penggerak kanan dan kiri oleh torsi mesin menjadi berbeda dan itulah yang menyebabkan mobil menarik ke satu sisi.
Perhatikan bentuk konstruksi mobil berpenggerak roda depan diatas, dapat kita lihat bahwa poros penggerak ( drive shaft ) kanan dan kiri memiliki ukuran panjang yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa pabrikan nemanbahkan poros bantu ( intermedite shaft ).
Namun sepertinya inovasi penambahan intermedite shaft masih tetap ada selisih torsi yang diberikan oleh mesin ke masing - masing roda depan kanan dan kiri. Dengan demikian, potensi untuk terjadinya torque steer masih ada.
Logika sederhanya adalah seperti pada gambar dibawah ini, yang mana sisi yang memiliki dua kuda akan menyebabkan tarikan lebih besar kearah tersebut.
Selain faktor teknis diatas, ada juga faktor non teknis yang jarang kita perhatikan yaitu kontur jalan. Di beberapa negara, jalanan utama tidak sepenuhnya datar. Jalanan didesain memiliki kemiringan kesamping, yang mana ini bertujuan untuk mengalirkan air saat hujan. Dengan demikina, bentuk jalan seperti ini juga mengakibatkan roda kemudi menarik ke satu sisi saat berkendara.
Cara Mengatasi Torque Steer
Jika mobil yang Anda miliki masih menerapkan mekanisme manual, maka yang bisa dilakukan adalah jangan terlalu menekan pedal gas terlalu dalam saat akselerasi, cukup tekan pedal dengan ringan dan itu akan baik - baik saja. Jika Anda mengalami torque steer, maka yang harus Anda lakukan adalah melepas pedal gas ( deselerasi ) dan putar roda kemudi kearah yang berlawanan dengan tidak terlalu berlebihan. Misalnya, roda kemudi menarik ke kiri, maka Anda cukup berikan perlawanan sedikit ke arah putar kanan.
Pabrikan juga tidak diam atas kelemahan tersebut, sehingga mereka terus berinovasi untuk mengurangi efek torque steer pada mobil berpenggerak FWD. Pabrikan telah menyematkan teknologi limited-slip differential (LSD), yang akan mendistribusikan tenaga ke roda dengan cengkeraman paling besar untuk melawan efek torsi kemudi.
Penerapannya bisa dalam bentuk mekanis, tetapi alternatif yang paling baik adalah elektronik yang dengan lembut menerapkan rem ke salah satu roda. Banyak produsen mobil penggerak roda depan yang juga telah mengembangkan sistem suspensi yang berfungsi mengisolasi kemudi dari efek torsi kemudi.
Dalam beberapa kasus, sistem power steering mobil dapat diprogram untuk membatalkan torsi kemudi sebagian. Sistem komputer mobil juga dapat mengintervensi dan membatasi torsi pada gigi yang lebih rendah atau menerapkan sedikit tekanan rem untuk menyeimbangkan gaya yang bekerja pada roda depan.
Kerusakan Komponen Mobil Yang Dapat Menyebabkan Torque Steer
Berikut ini beberapa penyebab lain torque steer yang diakibatkan dari kerusakan pada komponen mobi, seperti :
- Jika ada cacat pada dinding samping ban atau jika ban sudah aus, dinding samping dapat berubah bentuk dan menyebabkan perbedaan traksi antara kedua roda depan. Demikian pula, jika tapak ban aus atau rusak tidak merata, ukuran patch kontak dan perbedaan traksi dapat menyebabkan torsi kemudi.
- Jika suspensi mobil aus atau rusak, body roll dan gerakan yang tidak diinginkan dapat terjadi dan menyebabkan torsi kemudi.
- Busing lengan kontrol yang aus atau rusak, sambungan CV, dan komponen lain berperan dalam torsi kemudi.
- Toleransi atau kerusakan engine mount dapat menyebabkan gerakan berlebih selama akselerasi berat, serta torsi kemudi.
- Jaga ban Anda. Ini termasuk tekanan ban, keseimbangan, dan rotasi yang tepat untuk mencegah masalah keausan dan traksi yang tidak merata.
- Periksa komponen suspensi Anda. Bushing yang aus, sepatu bot yang rusak, dan masalah lainnya dapat menyebabkan torsi kemudi.
- Dapatkan keselarasan ban dan roda. Penjajaran ban dan roda yang tidak rata berarti traksi yang tidak merata pada roda depan. ( spooring dan balancing )
Ringkasan
Terlepas dari kelemahan yang ada, mobil FWD menawarkan traksi segala cuaca yang lebih baik, lebih banyak ruang interior, dan penghematan bahan bakar yang lebih baik daripada mobil RWD. Mengambil beberapa tindakan pencegahan dapat membantu mengurangi dampak torsi kemudi, dan manfaat FWD cukup jauh lebih besar daripada kerugiannya.
0 Response to "Apa Itu Torque Steer ( Torsi Kemudi ) Pada Mobil FWD ( Front Wheel Drive ) ?"
Post a Comment