Teknologi Deactivation, Mematikan Sebagian Silinder Saat Mesin Bekerja
lksotomotif.com - Deactivation ( deaktivasi ) adalah kondisi dimana mesin mengalami perpindahan ( mematikan sebagian pembakaran ) secara variabel. Beberapa pabrikan telah menggunakan teknologi ini pada mesin pembakaran dalam yang berfungsi untuk meningkatkan penghematan bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang selama mesin bekerja pada kondisi ringan.
Yang dimaksud dengan kondisi ringan adalah mesin yang hanya menggunakan sekitar 30% tenaga saat melaju. Namun ketika pengemudi melakukan akselerasi atau kendaraan ada pada kondisi beban berat ( tanjakan ), maka sistem tidak dapat berfungsi.
Teknologi Deactivation
Umumnya, penonaktifan silinder dengan cara mematikan setengah atau jumlah silinder yang memadai untuk menjaga keseimbangan di mesin saat mesin bekerja. Ini akan lebih mudah mematikan dua silinder pada mesin berselinder V6 dibandingkan dengan tiga silinder.
Jadi pada dasarnya adalah tindakan ini mematikan langkah pada silinder agar tidak terjadi pembakaran. Misalnya, ketika sistem menonaktifkan setengah dari empat silinder, berarti itu akan menjadi mesin dua silinder. Pada kondisi ini, efisiensi penggunaan bahan bakar tidak sama dengan mesin mesin dua silinder pada umumnya. Ini karena semua silinder mengalami kondisi sistem bahan bakar yang bekerja.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka pabrikan pun merancang untuk menahan laju bahan bakar yang akan masuk kedalam silinder yang dimatikan. Salah satunya adalah menonaktifkan katup masuk agar tidak terbuka. Ada beragam cara yang digunakan, seperti pengaturan lobe camshaft yang dapat diatur secara hidrolik atau elektronik. Pada metode yang lain, yaitu dengan cara mengunci rocker arm agar tidak menekan katup masuk.
Dalam beberapa kasus, pabrikan juga menggunakan sistem manajemen engine atau kontrol throttle elektronik untuk membatasi pasokan udara / bahan bakar untuk penonaktifan silinder atau perpindahan variabel jika memungkinkan. Namun, itu tergantung pada banyak parameter seperti kecepatan mesin, torsi yang disediakan oleh mesin, kecepatan kendaraan, dan gigi yang digunakan. Saat kondisi mengemudi memungkinkan silinder dinonaktifkan, ECU menyiapkan mesin untuk dimatikan. Dengan demikian, ini menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi CO2.
Batasan Teknologi Deactivation
Secara teknis, semua silinder tidak dapat dimatikan pada saat yang bersamaan. Namun mereka bisa mematikan satu atau dua langkah pada silinder yang terjadi dalam waktu milidetik. Pabrikan memprogram penonaktifkan sedemikian rupa agar gas hasil pembakaran yang ada didalam ruang bakar tidak terbuang.
Gas yang terperangkap ini menghasilkan efek pegas pada piston saat silinder dinonatifkan. Piston memampatkan gas setiap bergerak ke TMA. Kondisi ini akan mengakibatkan gas mengembang, dan itu akan memberikan beberapa tekana pada piston pada saat bergerak ke TMB.
Pabrikan dengan hati-hati memilih penonaktifan silinder untuk menjaga keseimbangan mesin. Selain itu, silinder yang dinonaktifkan harus bekerja pada sisi yang berlawanan untuk menyeimbangkan satu sama lain. Tekanan yang digunakan untuk memampatkan gas buang dalam satu silinder dilawan oleh gaya ke bawah dari silinder lain yang dinonaktifkan.
0 Response to "Teknologi Deactivation, Mematikan Sebagian Silinder Saat Mesin Bekerja"
Post a Comment