Toyota Bersikukuh Mengehentikan Secara Bertahap Mobil Dengan Mesin Pembakan Dalam
lksotomotif.com - Senator Amerika mendesak presiden Joe Biden untuk menetapkan tanggal penghentian penjualan mobil penumpang dan truk yang menggunakan mesin pembakaran dalam ( internal combution enggine ).
Toyota sebagai salah satu pabrikan otomotif terbesar didunia memutuskan untuk melawan opsi yang dikeluarkan oleh senat AS. Dikutip dari reuters, seorang eksekutif salah satu pabrikan otomotif Jepang akan mencoba meyakinkan para senator tentang " tantangan luar biasa" yang akan terjadi menuju era mobil listrik dunia.
Pada sidang yang akan diadakan tanggal 23 Maret lalu, Komite Energi dan Sumber Daya Alam Senat, Robert Wimmer berpendapat bahwa masalah mobil listirk adalah "infrastruktur pengisian bahan bakar, ketersediaan baterai, penerimaan konsumen, dan keterjangkauan", yang mana ini akan menjadi batu sandungan. Direktur Riset Energi & Lingkungan Toyota sebelumnya telah menyebutkan pengisian bahan bakar menjadi kendala dan Toyota terus berupaya berinovasi dengan menggunakan mesin bertenaga hydrogen.
Menurut Wimmer, perusahaan Jepang membutuhkan waktu 20 tahun untuk mencapai lebih dari 4 juta mobil hibrida yang dijual di AS. Namun Ironisnya, Toyota RAV4 Prime sebenarnya akan terjual lebih banyak jika perusahaan dapat mengirimkan sebanyak yang diminta pelanggan Amerika. Akio Toyoda menjelaskan bahwa dia tidak ingin mempercepat adopsi mobil EV ( electric vehicle ).
Toyota masih bertaruh dengan masa transisi dari mesin pembakaran ke motor listrik, sementara pesaing yang lain seperti Tesla dan VW dengan cepat mereka beralih ke mobil listrik. Ini mungkin yang pernah dimaksudkan oleh Herbert Diess pada acara VW Power Day, dia mengatakan " hari ini, mereka yang mengikuti sememtara kita yang menuai buah".
Bagi perusahaan-perusahaan yang telah banyak menjual dan menawarkan mobil EV, ketersediaan baterai menjadi perhatian yang serius. Namun ini mungkin berbeda dengan pabrikan otomotif yang memang belum berencana menjual mobil listrik mereka saat ini. Volkswagen dan Tesla mungkin memiliki kontrak yang memastikan mereka akan memiliki cukup baterai untuk menjual mobil mereka, sementara pesaingnya mungkin kesulitan mencari pemasok untuk itu.
Selain itu, seperti masalah apakah konsumen menerima mobil listrik ? jelas ini bukan sebuah masalah. Ketika orang-orang ditawari opsi EV yang terjangkau, mereka mungkin lebih suka memilikinya daripada kendaraan mesin pembakaran dalam yang akan menjadi ilegal untuk dikendarai di banyak kota, negara bagian, dan bahkan negara. Ini akan berdampak terhadap harga mobil ICE yang terus menurun ketika itu terjadi.
0 Response to "Toyota Bersikukuh Mengehentikan Secara Bertahap Mobil Dengan Mesin Pembakan Dalam "
Post a Comment