Jenis - Jenis Injektor Diesel Common Rail
lksotomotif.com - Sejak diciptakannya oleh Rudolf Diesel, mesin diesel telah mengalami perkembangan yang signifikan. Diawal - awal perkembangan, mesin diesel selalu dianggap kurang baik jika dibanding dengan mesin bensin. Perbandingan ini jika digunakan untuk kendaraan bermotor, sehingga masyarakat awam masih banyak yang salah menilai kemampuan mesin diesel.
Ketika masuk era elektronik pada mobil, mesin diesel pun mulai mengalami perubahan yang signifikan yang mana secara kwalitas menyamai mesin bensin. Mesin diesel mengalami perubahan pada sistem penyemprotan bahan bahan bakarnya yang menggunakan teknologi comman rail.
Secara umum, teknologi ini mirip sekali dengan cara kerja electronic fuel injection ( EFI ) pada mesin bensin. Dengan mengandalkan electronic control unit ( ECU ), diharapkan mesin diesel bekerja dengan kinerja yang lebih baik dari mesin diesel konvensional.
Salah satu komponen yang mendapat perubahan yaitu bentuk injektor. Injektor berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar kedalam ruang bakar dengan tekanan yang sangat tinggi. Mengacu pada mekanisme kerjanya, jenis injektor pada diesel common rail berbeda - beda.
Jenis - Jenis Injektor Diesel Comman Rail
1. Elektromagnetic Common Rail Diesel Injektor
1. Cara kerjanya yaitu ketika diaktifkan oleh ECM ( elektronik control module), solenoid elektromagnetik yang ada diatas injektor memungkinkan bahan bakar tekanan tinggi untuk mengangkat jarum dari dudukannya dan injeksi dilakukan. Segera setelah solenoid dinonaktifkan, tekanan bahan bakar memaksa jarum di dudukannya dan injeksi dihentikan. Beberapa injeksi dapat terjadi dalam satu siklus pembakaran silinder untuk mengontrol pembakaran eksplosif yang bertujuan pengurangan emisi dan kebisingan.
2. Tekanan pada fuel rail akan bervariasi secara dramatis tergantung pada kondisi mengemudi dan pengoperasian, ini semua diatur oleh ECM untuk mengubah waktu buka injektor. Harap perhatikan persyaratan keselamatan, karena tekanan bahan bakar yang sangat tinggi.
3.Tegangan dan arus pengoperasian yang tinggi diperlukan untuk memulai injeksi. Biasanya, Tegangan Pembukaan dari 60 - 100V.
4.Port aliran balik diesel terletak di injektor yang dapat membantu diagnosis. Pembacaan nilai hambatan untuk rangkaian solenoid pada injektor kira-kira 1 Ohm atau kurang, data ini sangat berguna untuk menentukan kerusakannya.
5. Adapun prosedur setelah pemasangan agar injektor dapat bekerja dengan baik yaitu :
- Setiap kode QR injektor harus dimasukkan ke ECM.
- Prosedur ini Injeksi Pilot juga pada beberapa sistem.
Instruksi pengkodean umum biasanya disertakan dengan injektor CRD yang baru dibeli. Pemindai yang sesuai juga diperlukan untuk prosedur ini.
Catatan: Kontaminasi bahan bakar adalah penyebab utama kegagalan dini. Pemasangan injektor baru jangan samapai terkontaminasi dengan bahan bakar karena akan mengakibatkan kerusakan pada injektor baru. Sistem bahan bakar harus benar-benar bersih.
2. Piezoelectric Comman Rail Diesel Injektor
1. Konstruksi internal injektor Piezo bervariasi dengan tipe Elektromagnetik. Tumpukan semikonduktor internal mengembang saat diaktifkan (berbeda dengan solenoid) yang menghasilkan waktu pembukaan injektor yang jauh lebih cepat. Hal ini memungkinkan peningkatan jumlah kerja pra dan pasca injeksi utama untuk siklus pembakaran silinder individual dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna dan mesin menjadi lebih mulus, lebih bersih, dan lebih senyap. Sebagian besar pabrikan saat ini menggunakan jenis injektor ini pada kendaraan baru.
2.Tekanan bahan bakar pada fuel rail umumnya lebih besar pada sistem ini yang memungkinkan penyemprotan bahan bakar lebih halus.
3.Tegangan dan arus operasioan pada jenis injektor ini yaitu 100 - 400V dan - 20 hingga +20 Amp.
4.Membalikkan polaritas injektor oleh ECM digunakan untuk menarik kembali semikonduktor untuk menghentikan injeksi dengan cepat.
Peringatan - Tidak disarankan untuk melepaskan wire harness injektor dari injektor saat mesin beroperasi karena injektor “mungkin” terus menginjeksi bahan bakar dan menyebabkan kerusakan mesin.
5. Pembacaan tahanan ( resistansi ) pada jenis injektor internal Piezo berada para range 150 k Ohm hingga 210 k Ohm, gunakan data ini sebagai identifikasi kerusakan. s
6. Prosedur setelah pemasangan masih diperlukan untuk jenis sistem injektor ini.
7. Mirip dengan tipe Elektromagnetik, port bahan bakar balik masih diperlukan untuk tipe injektor Piezo. Ini berguna untuk tujuan pengujian.
Catatan: Kontaminasi bahan bakar juga akan merusak injektor ini.
Bagaimana masa depan injektor tipe Piezo?
Jajaran mobil merek Volvo dan Toyota (hanya contoh) sekarang dilengkapi dengan injektor CRD yang menggabungkan tekanan bahan bakar dan sensor suhu yang memungkinkan jumlah injeksi yang akurat untuk disesuaikan dengan masing-masing silinder. Informasi yang lebih berguna akan menghasilkan pengoperasian mesin yang lebih efisien.
0 Response to "Jenis - Jenis Injektor Diesel Common Rail "
Post a Comment