Perbedaan Sudut Pengapian Dan Sudut Dwell Pada Ignition System
Pada motor bakar, Sistem pengapian ( ignition system ) hanya terdapat pada mesin bensin. Sedangkan pada motor diesel tidak terdapat sistem pengapian karena mesin diesel adalah mesin yang dapat melakukan pembakaran sendiri dari hasil kompresi udara yang sangat panas ( self ignition ).
Sistem pengapian pada mesin bensin berfungsi membakar campuran udara dan bahan bakar yang dikompresi oleh piston agar terjadi pembakaran dan ledakan yang nantinya digunakan untuk mendorong kembali piston kebawah ( langkah kerja ).
Diawal - awal belajar sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan distributor dan platina, pasti akan diajarkan mengenai sudut pengapian dan sudut dweel. Secara sepintas mungkin keduanya sama, namun faktanya sudut pengapian dan sudut dweel adalah berbeda.
Apa perbedaan keduanya ? simak penjelasan berikut ini.
A. Sudut Pengapian
Sudut Pengapian adalah sudut putar kam distributor mulai dari saat kontak pemutus membuka (A) sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan kam berikutnya (C).
Rumus sudut penngapian yaitu 360 / Z, yang mana Z adalah banyaknya jumlah silinder.
Misalkan pada motor bensin 4 silinder, maka sudut pengapiannya adalah 360 / 4 = 90 Derajat.
Sudut Pengapian |
B. Sudut Dwell Atau Sudut Tutup
A sampai B adalah sudut buka kontak pemutus, sedangkan B sampai C adalah sudut tutup kontak pemutus. Sudut tutup kontak pemutus (k.p) dinamakan sudut dwell.
Sudut dwell atau sudut tutup adalah sudut putar kam distributor mulai dari saat kontak pemutus mulai menutup (B) sampai dengan kontak pemutus mulai membuka (C) pada tonjolan kam berikutnya, dalam satuan derajat poros kam.
C. Hubungan Sudut Dwell Dengan Celah Kontak Pemutus
- Jika celah kontak kecil, maka : sudut buka kecil dan sudut Dwell besar
- Jika celah kontak besar, maka : sudut buka besar dan sudut Dwell kecil
Rumus sudut pengapian yaitu 360 / jumlah silinder ( Z ),
Sedangkan rumus sudut Dwell secara empiris yaitu 60 % X Sudut pengapian.
Sehingga hasilnya yaitu 60 % X ( 360 / Z ), dengan toleransi lebih kurang 2 derajat.
Contoh menghitung sudut dweel 4 silinder.
Satuan sudut dwell adalah dalam derjat poros kam distributor (p.k).
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup, dan hal itu sangat ditentukan oleh waktu menutup kontak pemutus yang cukup.
D. Pengaruh Sudut Dwell Terhadap Pengapian
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup, dan hal itu sangat ditentukan oleh waktu menutup kontak pemutus yang cukup.
1. Sudut Dwell Terlalu Kecil
Dengan sudut dwell terlalu kecil, maka waktu penutupan kontak pemutus pendek, akibatnya arus primer tidak mencapai maksimum yang seharusnya dan kemampuan pengapian menjadi kurang (bunga api pada busi lemah).
2. Sudut Dwell Terlalu Besar
Dengan sudut dwel terlalu besar, maka waktu penutupan kontak pemutus lama, akibatnya arus primer dapat mencapai maksimum yang seharusnya dan kemampuan pengapian menjadi baik (bunga api pada busi kuat).
Kelemahannya karena waktu mengalir arus terlalu lama, maka kontak pemutus menjadi panas dan konntak pemutus cepat aus.
0 Response to "Perbedaan Sudut Pengapian Dan Sudut Dwell Pada Ignition System "
Post a Comment