Perbedaan Pengukuran Radiator Pressure Tester Dengan Radiator Cup Tester
alat radiator tester |
Radiator adalah salah satu komponen yang terdapat pada sistem pendingin mesin. Radiator menjadi komponen penting akan fungsinya yang membantu mendinginkan air panas yang berasal dari water jacket di ruang mesin.
Prinsip kerja radiator adalah sebagai aliran sirkulasi air panas dari mesin yang selanjutkan akan didinginkan dengan metode hembusan angin dari arah depan mesin dan juga dibantu dengan kipas. Air yang sudah keluar dari radiator suhunya akan berkurang dan akan kembali masuk kedalam mesin.
Salah satu kerusakan yang paling sering terjadi pada sistem pendingin mesin adalah radiator. Ini menjadi salah satu komponen yang menjadi sumber kerusakan sistem pendingin dengan beragam kerusakan.
Kerusakan pada radiator yang tidak diperbaiki dalam waktu lama akan sangat berbahaya bagi kinerja mesin. Dampak buruknya, mesin akan mengalami panas berlebih dan membuat mesin akan tiba - tiba mati ( berhenti ).
Adapun metode yang digunakan untuk melakukan pemerikaan pada radiator terdiri dari 2 ( dua ) jenis yaitu radiator pressure tester dan radiator cup tester. Lantas apa perbedaan diantara keduanya ?
Radiator Pressure Tester
Radiator pressure tester adalah proses pengecekan kebocoran pada raditor. Metode yang digunakan adalah dengan memumpa radiator dengan alat radiator tester dengan tekanan tertentu sesuai dengan standar masing - masing pabrikan.Adapun cara pemeriksaan yang benar yaitu pasanglah radiator tester dengan penutup radiator yang tepat. Setelah itu lakukanlah pemompaan dengan tekanan yang sesuai pada buku perbaikan ( karena setiap pabrikan mempunyai standar yang berbeda - beda ).
Setelah dipumpa dengan tekanan tertentu, biarkan beberapa menit untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada sistem pendingin. Jika tekanan pada pumpa tidak mengalami penurunan maka ini baik karena tidak ada kebocoran yang terjadi. Sedangkan jika tekanan pada pumpa mengalami penurunan tekanan, berarti ada kebocoran yang terjadi.
Kebocoran yang terjadi ini bisa berasal dari radiator yang sudah karat dan terjadi korosi atau pada sambungan - sambungan selang. Segera lakukan perbaikan jika kendaraan Anda mengalami masalah ini.
Radiator Cup Tester
Jika pada radiator pressure tester adalah memeriksa radiatornya, maka pada radiator cup tester adalah memerika kerja tutup radiator. Seperti yang kita ketahui bahwa pada tutup radiator terdapat 2 katup yaitu katup tekan dan katup vakum.
Pada artikel sebelumnya kami pernah membahas cara konvensional memeriksa tutup radiator. Ini bisa Anda lakukan tanpa bantuan alat untuk memeriksanya.
Bagaimana cara memriksanya ? ikuti langkah - langkah berikut ini.
1. Lepaslah tutup radiator dan lihat berapa tekanan kerja pegas tekannya. Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa tekanan kerja maksimum pegas katup tekannya yaitu 108 kPa ( kilo paskal ), ingat ya itu adalah tekanan maksimal.
2. Setelah tutup terlepas, selanjutnya ambil komponen penghubung tutup radiator yang ada pada kotak radiator tester ( terdiri dari berbagai ukuran, biasanya ada 3 ukuran komponen penghubung di radiator tester ).
3. Pasanglah radiator tester dan pumpalah dengan pelan - pelan. Seperti yang tertulis pada label tutup radiator bahwa tekanan maksimal kerja yaitu 108 kPa. Pegas yang baik akan terbuka sebelum tekanan pumpa menyentuh tekanan 108 kPa. Jika tekanan pumpa sudah mencapai 108 kPa namun pegas belum juga terbuka maka ia mengalami kerusakan dan harus diganti dengan tutup radiator yang baru.
Nah itulah perbedaan antara pengukuran radiator pressure tester dengan radiator cup tester. Jika selama ini Anda menganggap keduanya adalah sama, setelah membaca artikel ini kalian bisa membedakannya.
0 Response to "Perbedaan Pengukuran Radiator Pressure Tester Dengan Radiator Cup Tester"
Post a Comment