Ini Alasan Mengapa Mesin Diesel Lebih Tangguh Dan Harga Bahan Bakar Solar Lebih Mahal Dibanding Bensin
Mesin diesel adalah mesin pembakaran dalam yang menggunakan bahan bakar solar. Mesin diesel terkenal dengan ketangguhan tenaga yang dikeluarkan dibandingkan dengan mesin bensin. Maka wajar jika mesin diesel banyak digunakan untuk kendaraan - kendaraan berat seperti truck dan transportasi di daerah medan yang berat.
Bukan hanya tangguh, mesin - mesin diesel konvensional ( yang belum menggunakan teknologi comman rail ) juga bisa diisi dengan solar kwalitas rendah. Namun untuk mesin diesel yang sudah menggunakan teknologi comman rail jangan coba - coba menggunakan solar busuk, karena pada rentang waktu yang lama akan dapat merusak mesin itu sendiri.
Mesin Diesel Lebih Tangguh Dibanding Mesin Bensin
Mesin diesel dianggap lebih unggul dibanding dengan mesin bensin karena torsi dan power yang besar dapat tercapai pada putaran mesin yang rendah. Bahwa untuk mengeluarkan tenaga yang besar, mesin diesel cukup dengan putaran rendah, berbeda dengan mesin bensin yang harus mengeluarkan tenaga besar pada putaran tinggi ( RPM ).
Dikuti dari jawaban ibu Faustina Prima Aksara ( Ahli perminyakan ), bahwa Mesin diesel memiliki pembakaran lean-burn yang artinya mesin diesel memerlukan lebih sedikit bahan bakar dan lebih banyak udara dibandingkan mesin biasa untuk berjalan. Ini lah yang menjadi unggulan penggunaan bahan bakar lebih efisien pada mesin diesel sehingga lebih irit.
Hal ini disebabkan karena solar untuk mesin diesel memiliki lebih banyak karbon (2.68kg CO₂/liter) dari pada bensin (2.31kg CO₂/liter). Selain itu, mesin diesel juga lebih tahan air. Karena pembakarannya lebih sempurna, mesin diesel menghasilkan lebih sedikit emisi yaitu sebesar 120g CO₂/km dibandingkan mesin mobil yang menggunakan bensin, 200g CO₂/km.
Harga Solar Lebih Mahal Dibanding Bensin
Dikutip dari otosia.com, harga bahan bakar per Juli 2020 yaitu sebagai berikut :
- Bio solar B30 Rp 5,150,- vs Premium Rp 6,450,-
- Bio Solar Rp 9,400,- vs Pertalite Rp 7,650,-
- Dexlite Rp 9,500,- vs Pertamax Rp 9,000,-
- Pertamina Dex Rp 10,200,- vs Pertamax Turbo Rp 9,850,-
Jika kita bandingkan harga bio solar B30 dengan premium, maka premium lebih mahal. Namun secara keseluruhan, bahan bakar diesel lebih mahal dibandingkan bahan bakar bensin.
Faktor utama yang menyebabkan perbedaan harga adalah proses produksi bahan bakar itu sendiri. Seperti yang bisa dilihat pada bagan ini:
Solar dan besin sama-sama produk olahan minyak bumi yang didapat melalui proses distilasi bertingkat. Secara fisis, solar lebih berat daripada bensin dan memiliki titik didih yang lebih tinggi, sehingga lebih mudah dipisahkan dari minyak mentah daripada bensin.
Pada gambar di atas terlihat bahwa untuk menghasilkan solar proses yang diperlukan hanya distilasi atmosferik dan cracking saja. Sementara itu, untuk menghasilkan bensin diperlukan proses isomerasi atau treating dan catalytic reforming. Proses pembuatan solar yang lebih singkat menyebabkan harga solar mentah lebih murah daripada bensin.
Tetapi, solar mentah tidak boleh digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Solar mentah ini harus diolah kembali untuk menghilangkan sulfur nya, melalui proses desulfurisasi. Proses desulfurisasi ini menyebabkan harga solar lebih mahal daripada bensin.
Tidak berhenti sampai di situ, solar yang telah dihilangkan sulfurnya masih harus ditambahkan dengan aditif bernama Di-tert-butyl peroxide sebanyak 0.05% hingga 0.50% total volume untuk meningkatkan nilai cetane nya. Semakin tinggi nilai cetane suatu solar, maka keterlambatan pembakarannya (ignition delay) nya akan lebih rendah, sehingga pembakaran yang dihasilkan lebih sempurna.
Terakhir, faktor yang menyebabkan harga solar lebih mahal adalah permintaan solar lebih tinggi daripada bensin. Tidak hanya bus, truck, dan mobil saja yang memerlukan solar, melainkan juga kapal, ini menyebabkan solar menjadi BBM yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete