Mengenal Balapan Reli Dan Perbedaannya Dengan Balapan Motor Sport Lainnya

Ajang balapan reli mungkin tidak seterkenal balapan - balapan mobil yang lain di Indonesia. Kurangnya informasi serta liputan media televisi nasional, menjadi salah satu alasan mengapa ajang Reli  tidak begitu mernarik untuk beberapa orang. Namun jangan salah, Indonesia mempunyai salah satu atlet terbaik Reli  yaitu Rifat Sungkar yang mempunyai kwalitas Internasional.

Sesuai dengan judul artikel diatas, kami akan mencoba menjelaskan apa itu balapan reli, lantas apa bedanya dengan balapan - balapan mobil pada umumnya ?

Balap reli adalah balapan mengendarai mobil dari satu titik ( titik A ) ke titik yang ditentukan ( titik B ). Jalan yang dilalui pun rata - rata adalah jalanan dengan medan tanah dan tetutup untuk dilintasi oleh orang umum.

Mobil - mobil yang digunakan untuk balapan reli sudah mengalami modifikasi khusus, seperti mesin, chasis, dan sistem keselamatan yang dipasang. Mobil - mobil Reli ini dilombakan dengan metode melawan waktu ( secara sendiri ), tidak seperti balapan F1 atau yang lainnya yang saling kebut-kebutan dalam satu lintasan.

Balapan pun diatur untuk setiap harinya dengan durasi yang pendek sehingga biasanya bisa memakan waktu berhari - hari. Ini jelas beda dengan balapan Indycar, NASCAR dan sebagainya.

Perbedaan Balapan Reli Dengan Balapan Motor Sport Lainnya

Balapan Reli adalah salah satu jenis olahraga unik  motor sport dengan beberapa alasan. Salah satu yang paling berbeda dengan balapan lain bahwa pengemudi ( pembalap ) sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk latihan ( menguci track ), dan mungkin itu adalah track  pertama kali yang dilintasi selama masa karirnya.

Selain itu, keunikan lainnya adalah mobil Reli berisi dua orang dimana ada seorang Driver  ( Pengemudi ) dan Co Driver ( Asisten ). Co Driver sering juga disebut sebagai Navigator. Dialah yang berperan penting saat berlomba untuk memberikan segala informasi kepada pengemudi seperti jalur track, kecepatan, tikungan dan lain - lain. Misalkan memberikan informasi kepada pengemudi bahwa setelah melewati tikungan A, akan melewati bukit dengan jalan berbatu.

Karena pembalap  mungkin tidak pernah mengemudi sebelumnya pada lintasan ini dan sangat sulit untuk mengingat setiap tikungan atau blind spot, maka pembalap harus bergantung semuanya pada instruksi yang datang dari Co-driver.

Pengemudi dipaksa  harus membawa mobilnya berlari lebih kencang dari yang seharusnya dan harus memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap semua instruksi untuk mencapi waktu finish yang terbaik.

Pada saat yang sama, mobil yang berlari kencang tidak dapat mengantisipasi bahaya yang mungkin ditemui. Seperti jalanan yang berlumpur, batu-batu besar yang jatuh ke jalan atau bahkan bisa juga binatang liar yang berkeliaran diarea lintasan.

Ini artinya bahwa kemampuan untuk bereaksi cepat dan mengendalikan kendaraan ketika terjadi  hal tidak diinginkan  menjadi point penting bagi setiap pembalap. Jika Anda bercita - cita untuk menjadi pembalap Relly maka berlatihlah yang keras agar lebih trampil.

Kejuaraan Reli Dunia

Pada kejuaran tertinggi balapan reli adalah kejuaran Reli Dunia ( World Rally Championship ), ini adalah Formula One nya dunia reli. Kompetisi ini berlangsung hampir sepanjang tahun, dari bulan Januari hingga November. Setiap musimnya berisikan 13 putaran dan masing - masing putaran diadakan diberbagai Negara.

Setiap putaran akan berlangsung semala tiga hari  ( biasanya dikenal dengan istilah "Legs". Umum
nya dimulai pada hari Jum'at, sabtu dan minggu. Dibagi menjadi antara 15 dan 25 tahap dengan jarak lintasan 15 Mil ( 24 Km ). Ini berarti bahwa beberapa tahap harus diselesaikan setiap harinya.

Satu aturan khusus dan juga berlaku dibanyak kompetisi lainnya adalah bahwa mobil rali dalam setiap pertandingan akan melewati jalanan umum yang biasanya digunakan oleh masyarakat. Ini artinya, kendaraan yang digunakan dalam balapan reli adalah kendaraan yang sesuai dengan kendaraan pada umumnya yang sudah dimosifikasi.

Yang Membuat Balapan Rally Sangat Menyenangkan

Sepertinya sulit untuk berasalan mengapa kita tidak menyukai balapan reli. Memang jika disandingkan dengan balapan mobil F1 dengan keterampilan mekanik dan daya  tarik pembalapnya, rali terasa masih jauh dari hal itu.

Namun yang menarik,  ada pepatah terkenal yang berbunyi, "pembalap sirkuit akan melihat sepuluh tikungan  sebanyak 1.000 kali,  sementara pembalap reli akan melihat 1.000 tikungan  dalam satu kali". 

Pada balapan  reli, kita  dapat melihat mobil melaju di sepanjang jalan  hutan yang  sempit dengan kecepatan diatas 150 Km/jam. Pengemudi tidak tahu apa yang ada di tikungan berikutnya dan harus bergantung sepenuhnya pada instruksi dari co-driver untuk membantu bernegosiasi apa pun yang ada di depan.

Mengemudi semacam ini membutuhkan konsentrasi yang luar biasa, cadangan daya tahan yang besar, reaksi yang cepat dan tingkat keterampilan yang hampir seperti manusia super.

Pada saat yang sama, selalu ada tingkat bahaya yang melekat, dan terlepas dari tindakan apa pun yang dilakukan oleh penyelenggara, kecelakaan dapat terjadi dan terkadang kematian dapat terjadi.

Share this post