Fungsi Dan Cara Kerja Crankshaft Position Sensor ( CKPS ) Serta Cara Memeriksanya
lksotomotif.com - Crankshaft Position Sensor ( CKPS ) atau disebut juga sebagai sensor poros engkol adalah salah satu sensor yang mempunyai peran vital pada mesin yang sudang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection ( EFI ). Selain itu penyebutan sensor CPKS juga dikenal sebagai sensor NE.
Karena fungsinya yang sangat penting, kerusakan pada sensor poros engkol ini untuk mobil - mobil EFI keluaran lama mengakibatkan mesin tidak dapat hidup. Namun pada mesin - mesin EFI keluaran terbaru, kerusakan yang terjadi pada sensor poros engkol mesin masih dapat hidup, walaupun sangat tidak nyaman.
Salah satu alasan dari perbaikan ini adalah ketika misalkan mobil mengalami masalah pada sensor CKPS ditengah jalan, maka pengemudi masih memungkinkan menjalankan kendaraan untuk membawanya ke bengkel yang terdekat. Walaupun sebenarnya kinerja mesin tersendat - sendat dan bergetar lebih keras.
Oh ya, sensor CKPS berbeda dengan sensor CMPS ya, sensor CMPS adalah sensor poros camshaft ( poros nok ). Untuk mengetahui fungsi detail CMPS Sensor, baca Mengenali Fungsi CMPS ( Chamshaft Position Sensor ), Cara Kerja Dan Mendeteksi Kerusakannya.
Karena fungsinya yang sangat penting, kerusakan pada sensor poros engkol ini untuk mobil - mobil EFI keluaran lama mengakibatkan mesin tidak dapat hidup. Namun pada mesin - mesin EFI keluaran terbaru, kerusakan yang terjadi pada sensor poros engkol mesin masih dapat hidup, walaupun sangat tidak nyaman.
Salah satu alasan dari perbaikan ini adalah ketika misalkan mobil mengalami masalah pada sensor CKPS ditengah jalan, maka pengemudi masih memungkinkan menjalankan kendaraan untuk membawanya ke bengkel yang terdekat. Walaupun sebenarnya kinerja mesin tersendat - sendat dan bergetar lebih keras.
Oh ya, sensor CKPS berbeda dengan sensor CMPS ya, sensor CMPS adalah sensor poros camshaft ( poros nok ). Untuk mengetahui fungsi detail CMPS Sensor, baca Mengenali Fungsi CMPS ( Chamshaft Position Sensor ), Cara Kerja Dan Mendeteksi Kerusakannya.
A. Fungsi Crankshaft Position Sensor ( CKPS )
Fungsi Crankshaft Position Sensor ( CKPS ) bukan hanya satu melainkan memiliki beberapa 3 ( tiga ) fungsi penting. Inilah yang seperti kami jelaskan bahwa kerusakan pada sensor ini sangat mengganggu kinerja mesin.
Adapun tiga fungsi utama Crankshaft Position Sensor yaitu sebagai berikut :
1. Pembacaan Sudut Posisi Poros Engkol
Fungsi crankshaft position sensor yang pertama adalah mendeteksi sudut poros engkol. Seperti mengetahui posisi piston setiap silinder. Data inilah yang nantinya dikirim oleh CKPS ke ECU untuk mengetahui piston yang berada di Titik Mati Bawah Dan Titik Mati atas pada setiap selinder.
2. Menentukan Waktu Pengapian Dan Penginjeksian Bahan Bakar
Fungsi crankshaft position sensor yang kedua adalah sebagai penentu waktu pengapian dan penginjeksian bahan bakar pada setiap silinder sesuai dengan feering order ( susunan pengapian ). Setelah ECU mengetahui setiap posisi piston pada setiap silinder, maka ECU pun mengirimkan sinyal ke injektor untuk menyemprotkan bahan bakar dan coil untuk memercikan bunga api.
3. Mendeteksi Putaran Mesin ( RPM )
Tacho meter yang terdapat di panel instrumen yang berfungsi mengukur putaran mesin datanya diperoleh dari sensor CKPS. Round Per Minutes ( RPM ) pada mesin ini juga berpengaruh terdahap sistem yang lain.
Seperti mobil yang sudah menggunakan teknologi VVT-I, maka kerja VVT-I akan tidak maksimal jika sensor CKPS rusak. Bukan hanya itu, teknologi Anti Lock Brake System ( ABS ) juga menggunakan data RPM agar bekerja dengan baik. Jadi, tidak heran jika CKPS rusak maka sistem - sistem yang lain pada mobil pasti juga akan mengalami masalah.
B. Cara Kerja Crankshaft Position Sensor ( CKPS )
Secara umum cara kerja crankshaft position sensor ( CMPS ) hampir sama seperti cara kerja camshaft sensor ( CMPS). Namun sedikit yang membedakan bahwa pada piringan rotor poros engkol memiliki jumlah gigi yang lebih banyak yaitu 34 yang ditempatkan setiap 10 ° Crank Angle (CA) dan ditambah dua gigi yang hilang untuk mendeteksi Titik Mati Atas ( Top Dead Centre ) yang diletakkan disekitar diameter luar rotor.
Oleh karena itu, 34 gelombang AC dikeluarkan dari sensor untuk setiap putaran poros engkol. Gelombang AC ini dikonversi menjadi bentuk gelombang persegi panjang oleh sirkuit pembentukan gelombang di dalam ECU mesin, dan digunakan untuk menghitung posisi poros engkol, TDC, dan kecepatan putaran mesin.
Dari mekanisme type kerjanya, crankshaft position sensor ( CMPS ) terbagi menjadi 2 ( dua ) jenis yaitu :
1. Type Inductive / Variable Reluctance Sensor
Pada tipe ini tegangan yang dihasilkan adalah tegangan bolak - balik ( AC ) rendah. Naik dan turunnya tegangan ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan putaran pada piringan rotor. Tegangan yang diperoleh murni berasal dari gaya induksi magnet yang terjadi pada pick up coil sensor tersebut ketika rotor berputar.
Tegangan variatif inilah dikirim oleh CKPS ke ECU dan dengan mudah ECU mengetahui kondisi putaran mesin dari jumlah tegangan yang dikirim. Semakin cepat putaran mesin maka tegangan induksi yang terjadi semakin besar, sebaliknya semakin lamat putaran mesin maka semakin kecil pula tegangan induksi yang dihasilkan. Rata - rata tegangan yang dihasilkan berkisar 1 sampai 2 volt.
2. Type Hall Effect Sensor
Pada CKP sensor tipe hall effect tidak menggunakan magnet permanen. Sehingga ini tidak terpengaruh oleh perubahan medan magnet. Pada jenis ini, telah terpasang perangkat yang mampu merubah tegangan tergantung kecepatan putaran mesin. Nilai tegangan yang dihasilkan pun tetap ( tidak variatip ), hanya frekuensi nya saja yang berbeda - beda.
Umumnya CKP sensor type hall effect menggunakan tiga kabel. Hal ini dikarenakan sensor jenis ini membutuhkan tegangan input 5 Volt agar dapat bekerja. Tiga terminal yang digunakan yaitu tegangan input ( VC + ) ground atau massa ( VC - ) , dan tegangan output. Selain itu, crankshaft position sensor tipe hall effect membutuhkan amplifier untuk memperkuat sinyal tegangan yang dihasilkan.
C. Bentuk Dan Lokasi Crankshaft Position Sensor ( CKPS )
Bentuk crankshaft position sensor mirip seperti sensor poros camshaft. Namun material yang digunakan lebih keras, ini karena lokasi CKPS yang berada pada area mesin yang sangat panas.
Terdapat sebuah seal oli ( O Ring ) yang mana ini dianjurkan untuk diganti setelah melakukan pembokaran. Jika ini diabaikan, kemungkinan oli pada mersin akan merembes melalui celah ini. Selain itu, agar sensor ini tidak mudah lepas, terdapat lubang baut 10 untuk mengencangkannya.
Lokasi crankshaft position sensor pada mesin berbeda - beda, tergantung dari jenis kendaraan yang Anda miliki. Namun secara umum CKP Sensor terkadang dipasang pada salah satu lokasi dibawah ini.
- Bagian depan mesin ( tepat berada di area depan poros engkol )
- Bagian belakang mesin ( tepat berada diatas flywheel )
- Bagian samping kanan mesin ( tepat berada diatas motor stater )
Jadi untuk mengetahui lebih jelas lokasi CKP sensor , maka lihatlah lokasi - lokasi sensor pada buku perbaikan mesin mobil Anda.
D. Gejala Kerusakan Crankshaft Position Sensor ( CKPS )
Adapun beberapa gejala yang terjadi pada mesin mobil jika crankshaft position sensor rusak yaitu sebagai berikut :
1. Saat distater mesin dapat berputar namun tidak menyala. Jika pun mesin menyala, idle mesin akan tersendat-sendat dengan RPM yang naik turun tidak normal. Ini terjadi karena ECU tidak mendapatkan sinyal yang baik dari CKP sensor, sehingga ECU tidak memberikan sinyal kepada injektor untuk menyemprotkan bahan bakar dan coil untuk memercikan bunga api.
2. Jika pun mesin menyala, idle mesin akan tersendat-sendat dengan RPM yang naik turun tidak normal.
3. Membutuhkan waktu yang lama untuk menghidupkan mesin, ini karena sinyal yang dikirim ke ECU tidak sesuai. Bisa juga terjadi karena koneksi kabel yang rusak karena panas dan getaran. Jika Anda melihat kecurigaan ini, segeralah periksa.
4. Lampu check enggine yang menyala, ini adalah indikator paling mudah untuk mengetahui
E. Cara Memeriksa Crankshaft Position Sensor yang rusak
Ada sejumlah gejala umum dari sensor posisi crankshaft yang buruk (CKP) dan ini dapat membantu Anda menentukan apakah sensor Anda benar-benar rusak. Termasuk mesin yang susah hidup, idle yang kasar, dan mati mendadak. Jika Anda mengalami masalah seperti ini, Anda mungkin perlu mengganti sensor posisi crankshaft Anda.
Intinya ini semua terjadi karena disebabkan oleh sistem pembakaran dan injeksi bahan bakar yang bermsaalah. Jadi sebelum Anda mengganti sensor posisi crankshaft Anda, Anda mungkin ingin menjalankan beberapa tes untuk menentukan bahwa sensor crank benar-benar sumber masalahnya. Berikut ini cara menguji sensor posisi crankshaft dengan atau tanpa kode.
Kode Kerusakan ( CKP Trouble Code )
Jika lampu check enggine mobil Anda menyala, itu artinya ECU telah mencatat kode kesalahan dari sensor yang bermasalah. Anda dapat memeriksa kode ini dengan bantuan alat onboard diagnostic ( scan tool ataupun yang sejenisnya. Biasanya, kode CKP yang bermasalah yaitu P0335 dan P0338.
Gas Mesin Dan Lihat RPM Pada Scan Tool
Seperti yang sudah kami bahas pada sebelumnya bahwa salah satu fungsi CKP sensor adalah sebagai pengukur putaran mesin ( Round Per Minutes ). Anda bisa mencoba melakukan ini yaitu dengan menekan gas dengan kisaran yang bisa Anda prediksi dan lihatlah nilai RPM pada scan tool. Jika putaran mesin cukup tinggi dan ternyata yang terbaca pada scan tool 0 ( Nol ) maka CKP sensor dipastikan rusak.
Mengukur CKP Sensor Menggunakan Multi Tester
- Pemeriksaan Pada Sensor Jenis Induktive
Untuk memeriksa CKP sensor tipe inductive, Anda bisa mengukur hambatan pada sensor tersebut. Lepaskan konektor sensor dan periksa tahanan gulungan coil yang berkisar antara 500 – 1500 ohm, jika hasil pengukuran sangat berbeda jauh, atau nol/tak terhingga, sensor harus diganti.
Pada beberapa kasus tahanan terendah dapat mencapai 200 ohm dan tahanan tertinggi mencapai 2500 ohm.
Sedangkan jika Anda mengukur tegangannya, maka tegangan output yang dihasilkan pada range 1 - 2 Volt.
- Pemeriksaan Pada Sensor Jenis Hall Effect
Pada jenis hall effect, Anda bisa memeriksa tegangan inputnya, range tegangan sekitar 5 Volt ( terkadang untuk beberapa jenis mobil tegangannya 12 Volt ). Untuk memeriksa tegangan outputnya, caranya saat mobil distater ukurlah tegangan outputnya.
Ini juga bisa Anda ukur dengan menggunakan oskiloskop atau lampu LED. Jika lampu berkedip berarti CKP sensor dalam kondisi baik, sebaliknya jika tidak ada sama sekali maka CKP sensor rusak.
0 Response to "Fungsi Dan Cara Kerja Crankshaft Position Sensor ( CKPS ) Serta Cara Memeriksanya"
Post a Comment