4 Hal Yang Harus Dilakukan Saat Memeriksa Kerusakan Sistem Pendingin Mesin Mobil
Untuk menjaga suhu mesin agar tetap pada suhu kerja, maka dibutuhkanlah sistem pendingin. Fungsi sistem pendingin pada mesin bukan untuk mendinginkan mesin melainkan menjaga suhu kerja mesin. Sistem pendingin bekerja mempertahankan suhu kerja mesin antara 80 sampai 90 derajat.
Jika ada yang mengatakan bahwa sistem pendingin berfungsi mendinginkan mesin, maka itu salah besar. Mengapa ? karena suhu mesin yang dingin akan mengakibatkan mesin bekerja dengan campuran bahan bakar yang gemuk dan ini mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi lebih boros.
Sistem pendingin tidak luput dari kerusakan, ini karena fungsi sistem pendingin terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsi masing - masing. Sehingga ini rawan dari kerusakan dan mengakibatkan mesin mengalami kelebihan panas ( overheating ).
Jika mobil Anda mengalami gejala overheating, maka segeralah lakukan pemeriksaan atau bisa juga membahwa ke bengkel langganan Anda.
Ada 4 hal yang harus dilakukan saat memeriksa sitem pendingin mesin mobil.
1. Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin dalam hal ini adalah air pendingin mutlak diperlukan, karena apabila kapasitas dan kualitas air pendingin tidak pernah diperhatikan maka akan mengganggu proses pendinginan. Kekurangan air pendingin akan menyebabkan mesin overheating, yaitu temperatur mesin berlebihan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin.
Hal tersebut dapat terjadi karena sistem pelumasan akan terganggu akibat kenaikan suhu yang berlebihan. Demikian juga kualitas pendingin sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem pendingin. Air pendingin yang tidak pernah diganti akan menimbulkan kerak-kerak pada komponen yang dilalui media pendingin sehingga proses pendinginan tidak optimal.
2. Pemeriksaan Pompa Air
Dalam melakukan pelepasan dan perakitan pompa air, harus memperhatikan prosedur atau langkah-langkah yang benar, karena kesalahan pemasangan akan mengakibatkan gangguan proses kerja pompa air.
Setelah komponen pompa dilepas ada beberapa komponen yang tidak boleh dipasang
lagi, artinya komponen tersebut harus diganti dengan yang baru. Komponen tersebut antara lain : bearing, rotor, satuan seal, dan gasket.
3. Pemeriksaan Thermostat
Pemeriksaan thermostat diperlukan manakala air pendingin tidak dapat bersirkulasi. Namun demikian penyebab air tidak dapat bersirkulasi bukan semata-mata disebabkan kerusakan thermostat. Penyebab lain dari gejala tersebut adalah kerusakan pada pompa air, dimana rotor pompa aus atau
keropos sehingga pompa air tidak dapat menekan medi pendingin tersebut.
Prosedur pemeriksaan thermostat harus dilakukan dengan cermat mengingat cara kerjanya didasarkan atas perubahan suhu. Dengan demikian pada waktu melakukan pengamatan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu saat membukanya katup dan pada suhu berapa thermostat tersebut membuka.
4. Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendingin
Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin diperlukan alat khusus yang disebut “Radiator cap tester“ (alat uji raditor) yaitu suatu alat yang dapat memberikan tekanan pada sistem pendingin. Alat tersebut diperlukan karena terkadang pada saat mesin berhenti atau dalam keadaan dingin tidak nampak adanya kebocoran, tetapi pada saat mesin hidup sampai pada temperatur tertentu, baru nampak adanya kebocoran.
Hal tersebut dapat terjadi karena pada temperatur tinggi tekanan media pendingin naik sehingga mampu menembus bagian tertentu dari sistem pendingin (selang air, radiator, pompa, dsb) yang sudah lama umur pemakaiannya. Dengan demikian pada saat mesin dingin tidak terjadi kebocoran, tetapi setelah mesin panas kebocoran baru nampak. Untuk itu diperlukan alat uji kebocoran dengan jalan memberi tekanan pada sistem pendingin.
0 Response to "4 Hal Yang Harus Dilakukan Saat Memeriksa Kerusakan Sistem Pendingin Mesin Mobil"
Post a Comment