Perbedaan 4WD Part Time, 4WD Full Time Dan All Wheel Drive ( AWD )
Seperti kita ketahui bahwa mobil berpenggerak 4WD memiliki kelebihan untuk menggerakkan keempat rodanya sekaligus pada jalan yang rusak. Kendaraan tersebut akan mudah melibas jalan yang licin karena tidak kwatir akan kehilangan traksi ( gaya gesek ) dan siap melahap jalanan buruk ( off Road ).
Semakin berkembangnya teknologi, saat ini penggerak 4WD pada kendaraan mengalami inovasi yang semakin baik. Jika dahulu hanya ada 4WD Part Time dan All Wheel Drive, maka sekarang yang terbaru adalah 4WD Full Time.
4WD Full time adalah kombinasi antara 4WD Part Time dengan All Wheel Drive. Seperti yang kita ketahui bahwa 4WD Part time dan All Wheel Drive masih memiliki kekurangan pada kondisi tertentu.
A. 4WD Part Time
Pada mobil penggerak 4WD part time, Sebagian besar sistem ini memiliki pilihan high-range (H) dan low-range (L). Transfercase sebagai pembagi sirkulasi tenaga membagi tenaga pada roda depan maupun belakang dengan merata.
Namun jika digunakan pada kecepatan tinggi, mobil kurang nyaman. Ini karena terjadi pembagian putaran kesemua roda yang sama sehingga terjadi dorong mendorong diantara dua roda. Atas dasar itulah muncul opsi menggunakan mode penggerak 4x2. Inilah mengapa disebut 4WD part time.
Pada pengoperasiannya, 4WD part time hanya mengandalkan transfercase dalam membagi putara ke setiap roda. Pada transfercase tersebutlah mekanisme High dan Low dipasang.
B. All Wheel Drive
All Whell Drive sedikit lebih baik dibanding 4WD Part Time. Ini dikarenakan mekanisme penyaluran tenaganya bukan mengandalkan transfercase, melainkan menggunakan central diffrential ( Diffrential Centre ).
Dengan menggunakan central diffrential, putaran mesin akan terus disalurkan kesemua roda sesuai dengan kebutuhan masing-masing roda. Ini jugalah yang mencegah terjadinya dorong - mendorong roda pada 4WD part time.
Karena kelebihannya yang dapat membagi tenaga kesetiap roda sesuai kebutuhan, maka kendaraan tidak khawatir kehilangan traksi. Bahkan ini lebih baik dibanding dengan Two Wheel Drive ( penggerak dua roda ). Jadi jangan heran jika mobil - mobil supercar menggunakan penggerak jenis ini.
Namun seperti yang telah kami jelaskan diatas bahwa AWD masih memiliki sedikit masalah yaitu dia tidak memiliki mode High "H" dan Low "L". Bukan hanya itu saja, karena masih menggunakan diffrensial jenis terbuka ( Open Diffrential ) maka apabila salah satu roda mengalami traksi yang kecil ( jalan licin, salah satu roda terangkat dan lain - lain ) maka sebagian besar tenaga dari mesin akan mengalir ke roda tersebut. Ini sangat merugikan karena roda akan mengalami slip / spin ( roda beputar cepat diatas jalan, namun kendaraan tidak bergerak).
Nah membuat sebuah inovasi terbaru untuk melengkapi kedua kekurangan yang ada pada 4WD part time dan All Wheel Drive adalah sebuah solusi yang terbaik. Maka saat ini mucullah 4WD Full Time.
C. 4WD Full Time
Karena 4WD Full Time adalah gabungan antara 4WD part time dengan AWD, maka pada mekanisme kerjanya ia mengandalkan komponen Transfercase ( 4WD Part Time ) dan Central Diffrential ( AWD).
Dampaknya sangat signifikan, 4WD Full Time akan bisa beradaptasi layaknya mobil AWD karena memiliki central diffrential dan mempunyai opsi H dan L karena memang kendraan ini juga memiliki transfer case. Masing masing roda mendapatkan torsi 25%. Pada opsi ini. pengemudi dapat memilih mode pada tuas transmisi yaitu “4-high” dan “4-low”.
Saat tuas transmisi pada posisi “4-low” maka roda - roda akan mendapat lebih banyak tenaga dibanding “4-high”, sekitar 2.48 kali lebih besar, namun pada saat yang bersamaan gerakan mobil jadi lebih lambat sekitar 2.48 kali lebih lambat.
Fungsi mode "4 low" ini berguna untuk pengemudi yang membuthkan tenaga kuat untuk menarik gandengan atau mengarahkan trailer yang berat, dll. Selain itu biasanya juga digunakan oleh pengemudi saat melewati jalan off-road yang sulit
Dan yang tidak kalah penting adalah 4WD full time juga dilengkapi dengan central lock diffrential, yang mana ini berfungsi mengunci diffensial agar putaran tidak hanya tertumpu pada roda yang mengalami traksi kecil. Ini sangat berguna untuk mencegah mobil mengalami slip/spin.
Selain bisa melakukan adaptasi sebaik mungkin layaknya kendaraan AWD berkat adanya central differensial, dengan adanya transfercase, maka kendaraan 4WD Full Time opsi hi-range (H) dan juga low-range (L)
Semakin berkembangnya teknologi, saat ini penggerak 4WD pada kendaraan mengalami inovasi yang semakin baik. Jika dahulu hanya ada 4WD Part Time dan All Wheel Drive, maka sekarang yang terbaru adalah 4WD Full Time.
4WD Full time adalah kombinasi antara 4WD Part Time dengan All Wheel Drive. Seperti yang kita ketahui bahwa 4WD Part time dan All Wheel Drive masih memiliki kekurangan pada kondisi tertentu.
A. 4WD Part Time
Pada mobil penggerak 4WD part time, Sebagian besar sistem ini memiliki pilihan high-range (H) dan low-range (L). Transfercase sebagai pembagi sirkulasi tenaga membagi tenaga pada roda depan maupun belakang dengan merata.
Namun jika digunakan pada kecepatan tinggi, mobil kurang nyaman. Ini karena terjadi pembagian putaran kesemua roda yang sama sehingga terjadi dorong mendorong diantara dua roda. Atas dasar itulah muncul opsi menggunakan mode penggerak 4x2. Inilah mengapa disebut 4WD part time.
Pada pengoperasiannya, 4WD part time hanya mengandalkan transfercase dalam membagi putara ke setiap roda. Pada transfercase tersebutlah mekanisme High dan Low dipasang.
- Mode utamanya adalah 2 WD untuk pemakaian sehari hari. Hanya roda roda belakang yang diberi power. (pada kasus tertentu roda roda depan juga diberi power).
- Saat diperlukan (biasanya selain jalan paving) 4WD diaktifkan. (4WD digunakan part time).
- Saat 4WD diaktifkan roda roda depan diberi power juga.
- Ada 2 setting yang berbeda untuk 4WD “high” dan “low”.
- 4WD "high", disebut sebagai high range tidak dapat digunakan pada jalan paving yang kering dengan sistem part time.
- Untuk situasi yang extreme 4WD “low” dapat digunakan, dia juga tidak dapat dipakai di jalan paving yang kering. 4WD “low” juga disebut low range tidak dapat memberikan traction lebih besar. Tetapi, dia dapat memberikan torsi yang lebih besar 2 sampai 3 kali, pada kecepatan gigi setengah sampai ketiga dalam high range..
B. All Wheel Drive
All Whell Drive sedikit lebih baik dibanding 4WD Part Time. Ini dikarenakan mekanisme penyaluran tenaganya bukan mengandalkan transfercase, melainkan menggunakan central diffrential ( Diffrential Centre ).
Dengan menggunakan central diffrential, putaran mesin akan terus disalurkan kesemua roda sesuai dengan kebutuhan masing-masing roda. Ini jugalah yang mencegah terjadinya dorong - mendorong roda pada 4WD part time.
Karena kelebihannya yang dapat membagi tenaga kesetiap roda sesuai kebutuhan, maka kendaraan tidak khawatir kehilangan traksi. Bahkan ini lebih baik dibanding dengan Two Wheel Drive ( penggerak dua roda ). Jadi jangan heran jika mobil - mobil supercar menggunakan penggerak jenis ini.
Namun seperti yang telah kami jelaskan diatas bahwa AWD masih memiliki sedikit masalah yaitu dia tidak memiliki mode High "H" dan Low "L". Bukan hanya itu saja, karena masih menggunakan diffrensial jenis terbuka ( Open Diffrential ) maka apabila salah satu roda mengalami traksi yang kecil ( jalan licin, salah satu roda terangkat dan lain - lain ) maka sebagian besar tenaga dari mesin akan mengalir ke roda tersebut. Ini sangat merugikan karena roda akan mengalami slip / spin ( roda beputar cepat diatas jalan, namun kendaraan tidak bergerak).
Nah membuat sebuah inovasi terbaru untuk melengkapi kedua kekurangan yang ada pada 4WD part time dan All Wheel Drive adalah sebuah solusi yang terbaik. Maka saat ini mucullah 4WD Full Time.
- Hanya mempunyai mode 4W full time
- Tidak ada mode 2WD
- Tidak ada mode 4WD “low” dan "high"
C. 4WD Full Time
Karena 4WD Full Time adalah gabungan antara 4WD part time dengan AWD, maka pada mekanisme kerjanya ia mengandalkan komponen Transfercase ( 4WD Part Time ) dan Central Diffrential ( AWD).
Dampaknya sangat signifikan, 4WD Full Time akan bisa beradaptasi layaknya mobil AWD karena memiliki central diffrential dan mempunyai opsi H dan L karena memang kendraan ini juga memiliki transfer case. Masing masing roda mendapatkan torsi 25%. Pada opsi ini. pengemudi dapat memilih mode pada tuas transmisi yaitu “4-high” dan “4-low”.
Saat tuas transmisi pada posisi “4-low” maka roda - roda akan mendapat lebih banyak tenaga dibanding “4-high”, sekitar 2.48 kali lebih besar, namun pada saat yang bersamaan gerakan mobil jadi lebih lambat sekitar 2.48 kali lebih lambat.
Fungsi mode "4 low" ini berguna untuk pengemudi yang membuthkan tenaga kuat untuk menarik gandengan atau mengarahkan trailer yang berat, dll. Selain itu biasanya juga digunakan oleh pengemudi saat melewati jalan off-road yang sulit
Dan yang tidak kalah penting adalah 4WD full time juga dilengkapi dengan central lock diffrential, yang mana ini berfungsi mengunci diffensial agar putaran tidak hanya tertumpu pada roda yang mengalami traksi kecil. Ini sangat berguna untuk mencegah mobil mengalami slip/spin.
Selain bisa melakukan adaptasi sebaik mungkin layaknya kendaraan AWD berkat adanya central differensial, dengan adanya transfercase, maka kendaraan 4WD Full Time opsi hi-range (H) dan juga low-range (L)
- Mode yang utama adalah 4WD
- 4WD digunakan sepanjang waktu
- Tidak ada mode 2WD.
- Power untuk keempat roda diberikan sepanjang waktu. Bekerja dengan sangat baik di jalan beraspal karena adanya center diferensial
- Normal setting untuk penggunaan di jalan raya dan penggunaan light duty off-road adalah 4 WD “high” .
0 Response to "Perbedaan 4WD Part Time, 4WD Full Time Dan All Wheel Drive ( AWD )"
Post a Comment