Mengenal Teknologi Emergency Brake Assist ( EBA/BAS ) Pada Mobil
Emergency Brake Assist adalah sistem keselamatan kendaraan aktif yang akan membantu pengemudi ketika terjadi insiden ataupun kejadian yang melibatkan sistem pengereman darurat. Teknologi ini banyak dikenal dengan singkatan EBA. BA atau BAS. Pertama kali dikembangkan oleh pabrikan Mercedes Benz pada tahun 1998, yang mana pada saat itu menawarkan sistem ini sebagai fitur keselamatan pada mobil.
Mengapa Emergency Brake Assist diperlukan?
Penelitian yang dilakukan oleh pabrikan kendaraan, mereka mengungungkapkan bahwa ternyata sebagian besar kecelakaan yang terjadi di jalanan bisa diminimalisir jika pengemudi dengan segera menginjak pedal rem dengan tekanan yang lebih besar dari biasanya. Namun ini ternyata bukan perkara mudah bagi setiap orang, sehingga mutlak pengemudi juga tidak bisa disalahkan. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kepanikan yang terjadi pada detik-detik sebelum kecelakaan.
Manusia mempunyai batasan akan reaksi yang begitu cepat sehingga tidak bisa terhindarkan dari kecelakaan. Atas alasan inilah pabrikan kendaraan berinovasi untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi akibat hal tersebut dengan menggunakan bantuan sistem elektronik yang akan membantu pengemudi pada situasi panik seperti itu.
Bagaimana Teknologi Emergency Brake Assist Bekerja ?
Pada teknologi ini terdapat beberapa komponen kunci dalam pengoperasiannya,
1. Akselerator Sensor
2. Brake Sensor
3. ECU ( Engine Control Unit )
Cara kerja teknologi ini yaitu ECU akan mengukur intensitas kecepatan kendaraan dari bantuan inputan sensor akselerator dan sensor rem. ECU akan mendeteksi apakah kendaraan mengalami keadaan darurat. Jika ECU mendeteksi keadaan darurat yang disebabkan oleh pengereman mendadak, maka ECU akan memerintahkan komponen penguat tekanan rem ( komponen sistem rem yang dapat mengendalikan tekanan mminyak rem ). Komponen ini akan memberikan tekanan yang lebih banyak saat pedal rem ditekan sehingga kendaraan dapat berhenti lebih awal.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa kendaran yang tidak menggunakan teknologi BAS yang dikemudikan oleh pengemudi profesional pada kecepatan rata-rata 50 Km/jam, mobil tersebut dapat berhenti total pada jarak kisaran 12, 5 meter. Sedangkan jika kendaraan tersebut dikendaraan oleh pengemudi yang bukan kategori profesional maka jarak berhenti total lebih panjang sekitar 18 meter.
Sebaliknya, jika kendaraan tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi BAS, maka pengemudi profesional dapat menghentikan kendaraan sama seperti kendaraan yang tidak menggunakan teknlolgi BAS ( jarak 12, 5 meter ). Namun, bagi pengemudi tidak profesional, ini akan bisa mengurangi jarak berhenti totalnya, pada kisaran 14 meter ( selisih 4 meter ). Ini akan sangat membantu bagi pengemudi pemula.
Jadi tidak diragukan lagi, bahwa sistem ini sangat berguna dalam mengurangi jarak berhenti selama keadaan darurat dengan menerapkan kekuatan rem optimal dalam waktu singkat. Hasil penelitian setelah menggunakan teknologi BAS, kendaraan bahkan bisa berhenti 20% lebih awal. Dan yang terpenting, sistem ini telah membantu menyelamatkan banyak nyawa dengan menghindari kecelakaan.
Untuk lebih jelasnya, lihatlah video dibawah ini.
Mengapa Emergency Brake Assist diperlukan?
Penelitian yang dilakukan oleh pabrikan kendaraan, mereka mengungungkapkan bahwa ternyata sebagian besar kecelakaan yang terjadi di jalanan bisa diminimalisir jika pengemudi dengan segera menginjak pedal rem dengan tekanan yang lebih besar dari biasanya. Namun ini ternyata bukan perkara mudah bagi setiap orang, sehingga mutlak pengemudi juga tidak bisa disalahkan. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kepanikan yang terjadi pada detik-detik sebelum kecelakaan.
Manusia mempunyai batasan akan reaksi yang begitu cepat sehingga tidak bisa terhindarkan dari kecelakaan. Atas alasan inilah pabrikan kendaraan berinovasi untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi akibat hal tersebut dengan menggunakan bantuan sistem elektronik yang akan membantu pengemudi pada situasi panik seperti itu.
Bagaimana Teknologi Emergency Brake Assist Bekerja ?
Pada teknologi ini terdapat beberapa komponen kunci dalam pengoperasiannya,
1. Akselerator Sensor
2. Brake Sensor
3. ECU ( Engine Control Unit )
Cara kerja teknologi ini yaitu ECU akan mengukur intensitas kecepatan kendaraan dari bantuan inputan sensor akselerator dan sensor rem. ECU akan mendeteksi apakah kendaraan mengalami keadaan darurat. Jika ECU mendeteksi keadaan darurat yang disebabkan oleh pengereman mendadak, maka ECU akan memerintahkan komponen penguat tekanan rem ( komponen sistem rem yang dapat mengendalikan tekanan mminyak rem ). Komponen ini akan memberikan tekanan yang lebih banyak saat pedal rem ditekan sehingga kendaraan dapat berhenti lebih awal.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa kendaran yang tidak menggunakan teknologi BAS yang dikemudikan oleh pengemudi profesional pada kecepatan rata-rata 50 Km/jam, mobil tersebut dapat berhenti total pada jarak kisaran 12, 5 meter. Sedangkan jika kendaraan tersebut dikendaraan oleh pengemudi yang bukan kategori profesional maka jarak berhenti total lebih panjang sekitar 18 meter.
Sebaliknya, jika kendaraan tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi BAS, maka pengemudi profesional dapat menghentikan kendaraan sama seperti kendaraan yang tidak menggunakan teknlolgi BAS ( jarak 12, 5 meter ). Namun, bagi pengemudi tidak profesional, ini akan bisa mengurangi jarak berhenti totalnya, pada kisaran 14 meter ( selisih 4 meter ). Ini akan sangat membantu bagi pengemudi pemula.
Jadi tidak diragukan lagi, bahwa sistem ini sangat berguna dalam mengurangi jarak berhenti selama keadaan darurat dengan menerapkan kekuatan rem optimal dalam waktu singkat. Hasil penelitian setelah menggunakan teknologi BAS, kendaraan bahkan bisa berhenti 20% lebih awal. Dan yang terpenting, sistem ini telah membantu menyelamatkan banyak nyawa dengan menghindari kecelakaan.
Untuk lebih jelasnya, lihatlah video dibawah ini.
0 Response to "Mengenal Teknologi Emergency Brake Assist ( EBA/BAS ) Pada Mobil "
Post a Comment