Perbedaan Pengukuran Run Out Dengan Kebengkokan
Mungkin sebagian dari kita bahwa antara mengukur run out dengan mengukur kebengkokan adalah sama. Diawal - awal bejalar, kami juga menganggap keduanya adalah sama. Namun setelah kami mengikuti training disebuah perusahaan otomotif dengan materi pengukuran, kami pun baru menyadari bahwa keduanya adalah berbeda. Karena berbeda, maka rumus yang digunakan juga berbeda.
Kedua pengukuran ini menggunakan alat ukur mekanik yaitu Dial Indikator yang mana alat ini mempunyai tingkat ketelitian yang sangat kecil 0,01 mm. Ini adalah sesuatu yang sangat kecil, proses pengukuran yang tidak benar akan berdampak pada hasil pengukuran. Oleh karena itu, kita harus tahu membedakan cara mengukur Run Out dan mengukur kebengkokan. Bagi yang belum tahu bagaimana cara membaca Dial Indikator, baca Cara Benar Menggunakan Dial Indicator.
Diatas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur run out dan kebengkokan. Seperti yang kita lihat, selain menggunakan Dial Indikator alat tersebut juga dipasang sebuah alat pembantu magnetic base yang berfungsi untuk menempel pada benda logam. Tujuannya agar posisi Dial Indicator tepat berada pada sudut 90 derajat dari permukaan benda.
A. Pengukuran Run Out
Run out adalah pengukuran keolengan benda yang diukur pada posisi samping pada benda - benda yang berputar. Contoh pengukuran run out pada komponen - komponen dimobil yaitu flywheel, piringan rem cakram dan sejenisnya.
Rumus yang digunakan untuk mengukur Run Out adalah sebagai berikut :
Contoh :
Rumus yang digunakan untuk mengukur Kebengkokan adalah sebagai berikut :
Kedua pengukuran ini menggunakan alat ukur mekanik yaitu Dial Indikator yang mana alat ini mempunyai tingkat ketelitian yang sangat kecil 0,01 mm. Ini adalah sesuatu yang sangat kecil, proses pengukuran yang tidak benar akan berdampak pada hasil pengukuran. Oleh karena itu, kita harus tahu membedakan cara mengukur Run Out dan mengukur kebengkokan. Bagi yang belum tahu bagaimana cara membaca Dial Indikator, baca Cara Benar Menggunakan Dial Indicator.
Alat ukur Run Out dan mengukur kebengkokan |
A. Pengukuran Run Out
Run out adalah pengukuran keolengan benda yang diukur pada posisi samping pada benda - benda yang berputar. Contoh pengukuran run out pada komponen - komponen dimobil yaitu flywheel, piringan rem cakram dan sejenisnya.
Rumus yang digunakan untuk mengukur Run Out adalah sebagai berikut :
Hasil putaran dial gauge tertinggi ke kiri + Hasil putaran dial gauge tertinggi ke kanan
atau
( + ) + ( - )
Misal hasil pengukuran menggunakan Dial Indikator ke kiri adalah 0,10 mm , sedangkan yang ke kanan adalah 0,10 mm. Maka hasil pengukuran Run Out yaitu 0,10 mm + 0,10 mm = 0,20 mm.
B. Mengukur Kebengkokan
Kebengkokan adalah pengukuran yang dilakukan untuk pada sebuah batang ( poros ) yang mempunyai gaya gerak aksial. Perbedaan dengan run out hanya pada gerak aksialnya ( gaya keatas ). Contoh pengukuran kebengkokan yaitu pada batang poros camshaft, batang poros crankshaft dan sejenisnya.
Hasil putaran dial gauge tertinggi ke kiri + Hasil putaran dial gauge tertinggi ke kanan
2
atau
( + ) + ( - )
2
Contoh
Misal hasil pengukuran menggunakan Dial Indikator ke kiri adalah 0,10 mm , sedangkan yang ke kanan adalah 0,10 mm. Maka hasil pengukuran Run Out yaitu (0,10 mm + 0,10 mm) / 2 = 0,10 mm.
Demikian penjelsan dari kami mengenai perbedaraan pengkuran run out dengan kebengkokan.
0 Response to "Perbedaan Pengukuran Run Out Dengan Kebengkokan"
Post a Comment