Mengenal Aerodynamic Drag Dan Seberapa Besar Dampaknya Pada Mobil
Aerodynamic Drag adalah gaya yang diterapkan udara pada benda yang bergerak. Ini adalah sebuah gaya perlawanan yang dilakukan oleh udara terhadap semua benda yang bergerak. Jadi ketika sebuah mobil bergerak, maka mobil tersebut akan mendapatkan gaya perlawanan dari udara. Buruknya, tahanan udara yang terjadi akan berdampak pada kecepatan dan kinerja mesin itu sendiri.
Oleh karena itu pabrikan selalu berusaha menjaga Aerodinamika Drag seminimal mungkin pada mobil yang diproduksinya. Ini karena memang itu memiliki dampak negatif pada kinerja dan efisiensi kendaraan. Bentuk tegak pada bodi kendaraan kendaraan memberikan koefisien hambatan sebesar 1,30 sementara desain horizontal ( titik hujan ) memiliki jumlah hambatan paling sedikit.
Mobil produksi saat ini memiliki koefisien hambatan rata-rata 0,40 dan bahkan beberapa mobil memiliki koefisien paling rendah 0,26. Nilai seperti ini dikatakan kendaraan memiliki desain aerodinamis terbaik. Faktor aerodinamic drag akan sangat berpengaruh apabila mobil sudah melaju diatas kecepatan 60 km/jam.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa tahanan besar ( warna merah ) terjadi pada bagian bodi yang memiliki bentuk tegak. Sedangkan bodi yang memiliki bentuk agak datar atau lekukan akan menerima koefisien drag sedang ( warna kuning ). Sedangkan bentuk datar akan menerima paling sedikit tahanan udara ( warna hijau ). Sedangkan pada bagian belakang lekukan bodi akan terjadi kevakuman yang mengakibatkan turbolansi.
Untuk mengukur koefisien drag pada mobil dapat dilakuan dengan dua cara yaitu pertama proses desain kendaraan selesai, dapat diukur menggunakan simulasi sofware CFD ( Computer Fluid Dinamic ) yaitu sofware untuk mengukur aliran fluida dan yang kedua yaitu mobil masuk ke area pengukuran wind tunel. Wind tunel adalah seperti rumah yang sudah dilengkapi dengan blower besar pada bagian depan dan mobil pada posisi diam.
Faktor koefisien yang kecil dapat membantu mengurangi hambatan angin / udara pada kendaraan. Dengan demikian ini juga akan membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Selain itu dampak positif yang didapatkan oleh kendaraan yaitu meningkatkan karakteristik kinerja pada mobil seperti handling dan akselerasi. Area depan kendaraan menjadi faktor penting koefisien drag yang berpengaruh pada keseluruhan efek tahanan pada mobil.
Bagaimana cara mengurangi Aerodynamic Drag?
1. Pertama, anda dapat menurunkan koefisien drag dengan merampingkan bodi bagian luar kendaraan. Perampingan bodi mobil membutuhkan ketelitian dan perhitungan kecepatan udara di sekitarnya. Pada beberapa mobil yang didesain dengan kecepatan tinggi, pabrikan sengaja memasang spoiler belakang yang ditempelkan pada bagian bagasi untuk mengurangi hambatan dan memanfaatkan aliran udara sebagai daya dorong.
2. Untuk mengurangi hambatan aerodinamis lebih lanjut, pabrikan menggunakan garis karakter pada eksterior bodi mobil langsung dari tahap konsepnya. Garis karakter ini adalah bentuk lekukan atau tambahan part yang membantu udara melewati bodi mobil dengan lancar.
3. Untuk mengurangi hambatan aerodinamis, pabrikan biasanya juga konsen merancang komponen - komponen yang terletak pada bagian luar kendaraan agar tidak mengakibatkan koefisien drag menjadi lebih besar. Seperti rak atap, penahan lumpur, spoiler belakang, kaca spion samping, antena radio, wiper kaca depan, dll. Selain itu terkadang pabrikan juga melakukan redesain komponen - komponen inti kendaraan yang dapat berpengaruh terhadap koefisien drag seperti gril bagian depan, bagian bawah kendaraan, fender dan lain - lain.
0 Response to " Mengenal Aerodynamic Drag Dan Seberapa Besar Dampaknya Pada Mobil "
Post a Comment