Jenis - Jenis Module Driver Air Bag ( DAB )
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa salah satu lokasi pemasangan air bag adalah pada roda kemudi. Ini sudah menjadi standar umum, bahkan jika pada mobil hanya terdapat 1 air bag saja maka yang 1 itulah yang tepasang pada roda kemudi. Ini karena pengemudi akan mengalami resiko cidera yang lebih tinggi dibanding penumpang lain ketika terjadi benturan ( kecelakaan ).
Benturan yang terjadi pada bagian depan mobil akan mengakibatkan penumpang menjadi terpental kedepan. Termasuk pengemudi akan mengalami hal ini dan parahnya, roda kemudi bisa memperparah cidera karena benturan. Maka dipasanglah air bag tepat ditengah roda kemudi yang sewaktu -waktu dapat mengembang dan melindungi.
Unit air bag terdiri dari cup-shape generator, kantong udara, cover dan rangkain lainnya. Lipatan kantor udara yang disusun dengan sangat rapi membuat ruang yang diperlukan untuk menempatkan kantong tersebut tidak begitu besar. Volume air bag biasanya sekitar 40 ~ 60 % dari volume total ruangan.
ketika inflantor air bag mendapatkan triger tegangan , maka tutup cover air bag akan terbuka dan membuka jalan agar kantong udara bisa meletus melalui aliran gas yang masuk ke dalamnya. Semua koneksi elektrikal dan lead dilengkapi dengan shorting bar untuk melindungi agar tidak terjadi kesalahan pemberian arus ke air bag (air bag meletus sendiri). Dari cara kerjanya, jenis modul air bag terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Tipe Depowered
Dulu banyak pengemudi yang tercederamakibat meletusnya Air bag, sehingga sekarang DAB ( driver air bag ) memakai airbag tipe depowered (powernya dikurangi). Namun ini masih ada kekrungan untuk pengemudi yang mempunyai berukuran tubuh yang kecil (tinggi dibawah 150cm) kemungkinan bisa juga tercedera oleh meletusnya Air bag ini.
Pada Maret 1997, NHTSA dari Amerika Serikat. Mengumumkan bahwa pabrik pembuat kendaraan agar dapat menggunakan air bag tipe depower (mengurangi tekanan gelembung angin) sehingga kantong udara tidak meletus dengan cepat.
- Penurunan powernya sekitar 20 sampai 35 persen (inflator)
- Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keselamatan bagi penumpang wanita dan anak-anak
- Melindungi leher
2. Tipe Dual Stage
Untuk itulah,sekarang ini sudah dikembangkan Dual Stage Air bag module yang lebih aman
dibandingkan dengan air bag tipe depowered. Ketika terjadi tabrakan pada kendaraan, kemungkinan
terjadi benturan cukup keras.
Pada dasarnya Air bag dirancang untuk meletus dengan tekanan konstan mengabaikan kecepatan ketika terjadi benturan. Akibatnya, ketika terjadi benturan dengan kecepatan rendah, kadang kala Airbag malah dapat membuat kecelakaan.Untuk itu sekarang ini dirancang agar Air bag yang dapat meletus dengan tekanan dan kecepatan yang berbeda berdasarkan kondisi benturannya. Dengan Dual Stage Air bag masalah ini dapat dipecahkan.
Dengan pertimbangan tekanan dan kecepatanair bag harus100% meletus, tekanan dan kecepatan
igniter pertama disetel sekitar 70%. Dan igniter ke dua di setel sekitar 30%. Melalui tes benturan yang dilakukan, hasinya adalah penyetelan dengan rasio 70:30. Contohnya untuk kecepatan yang lebih rendah, hanya Igniter pertama saja yang meletus. Dan untuk benturan dengan kecepatan menengah, Igniter keduaakan meletus juga dalam waktu 10 mili detik. Untuk benturan dengan kecepatan yang lebih tinggih lagi maka igniter pertama dan kedua akan meletus secara bersamaan.
Dengan menyesuaikan tekanan dan kecepatan meletusnya air bag berdasarkan kondisi benturan
kendaraan, maka tingkat keselamatan pengemudi akan lebih terjaga. Pada teknologi air bag terbaru bahwa untuk lebih meningkatkan keselamatan, ketika air bag meletus,modul akan mempertimbangkan informasi apakah pengemudi mengenakan sabuk pengaman atau tidak.
0 Response to "Jenis - Jenis Module Driver Air Bag ( DAB ) "
Post a Comment