Cara Memeriksa Relay Yang Baik Dan Benar ( Mengetahui Kerusakan )
Layaknya seperti saklar-saklar pada sistem kelistrikan pada mobil yang berfungsi memutus dan menghubungkan yang sering mengalami kerusakan karena terbakar atau sejenisnya, maka relay juga mengalami hal yang demikian karena fungsinya yang hampir mirip dengan saklar. Relay yang bekerja berdasarkan kemagnetan sering mengalami putus atau terbakar pada kontak point nya. Akibatnya relay rusak dan tidak dapat mengalirkan tegangan ke beban.
Secara umum, relay yang digunakan pada bidang otomotif atau yang terpasang pada mobil terbagi menjadi 3 (tiga ) jenis yaitu :
1. Relay Normali Open ( NO )
Pada kondisi normal, jenis relay ini saklarnya terbuka ( terputus ). Sedangkan jika sudah dialiri oleh arus maka saklar menjadi tertutup akibat adanya kemagnetan didalamnya yang menarik saklar menjadi terhubung.
2. Normali Closed ( NC )
Jenis relay ini keterbalikan dari Normali Open. Yang mana pada kondisi normal, saklar terututup ( terhubung). Sednagkan jika dialiri oleh arus listrik, saklarnya menjadi terbuka akibat dari gaya magnet yang menarik saklar menjadi terbuka.
3. Relay Double Throw
Jenis relay ini adalah gabungan antara relay Normali Open dan Normali Closed. Yang mana didalam rangkaian relay tersebut terdapat satu saklar yang dapat terhubung pada dua contak poin tergantung dari kemagnetan yang terjadi.
Secara umum, relay yang digunakan pada bidang otomotif atau yang terpasang pada mobil terbagi menjadi 3 (tiga ) jenis yaitu :
1. Relay Normali Open ( NO )
Pada kondisi normal, jenis relay ini saklarnya terbuka ( terputus ). Sedangkan jika sudah dialiri oleh arus maka saklar menjadi tertutup akibat adanya kemagnetan didalamnya yang menarik saklar menjadi terhubung.
2. Normali Closed ( NC )
Jenis relay ini keterbalikan dari Normali Open. Yang mana pada kondisi normal, saklar terututup ( terhubung). Sednagkan jika dialiri oleh arus listrik, saklarnya menjadi terbuka akibat dari gaya magnet yang menarik saklar menjadi terbuka.
3. Relay Double Throw
Jenis relay ini adalah gabungan antara relay Normali Open dan Normali Closed. Yang mana didalam rangkaian relay tersebut terdapat satu saklar yang dapat terhubung pada dua contak poin tergantung dari kemagnetan yang terjadi.
Oleh sebab itu, sebelum kita memeriksa kondisi relay apakah baik atau tidak maka kita harus mengetahui jenis relay yang digunakan pada mobil tersebut. Dengan demikian, kita akan mudah untuk memeriksa kondisi relay tersebut.
Dan perlu anda ketahui bahwa antara relay, fuse dan fusible link adalah komponen yang berbeda dan memiliki fungsi berbeda pula.
Dan perlu anda ketahui bahwa antara relay, fuse dan fusible link adalah komponen yang berbeda dan memiliki fungsi berbeda pula.
Untuk memeriksa relay, anda harus mempersiapkan beberapa hal yaitu :
- Baterai dengan tegangan 12 Volt
- AVO Meter ( Skala Ohm / Hambatan )
- Kabel secukupnya.
A. Memeriksa Jenis Relay Normali Open
- Periksalah kumparan lilitan relay dengan menggunakan skala Ohm meter yang dihubungkan pada terminal 85 dan 86. Jika tahanannya ada ( misal 0,03 Ohm ) maka lilitan kumparan dalam keadaan baik.
- Setelah dipastikan kumparan dalam kondisi OK, selanjutnya hubungkan kontak point 85 pada negatif baterai, sedangkan 86 ke positif baterai.
- Setelah kedua terminal dihubungkan pada baterai, selanjutnya adalah ukur tahanan antara kontak point 30 dan 87. Kontak point 30 dan 87 harus terbuhung, ini bisa kita lihat dengan mengukur tahanannya ( misal 0,05 Ohm ) maka kesimpulannya relay pada kondisi baik.
B. Memeriksa Jenis Relay Normali Closed
- Periksalah kumparan lilitan relay dengan menggunakan skala Ohm meter yang dihubungkan pada terminal 85 dan 86. Jika tahanannya ada ( misal 0,03 Ohm ) maka lilitan kumparan dalam keadaan baik.
- Setelah dipastikan kumparan dalam kondisi OK, selanjutnya hubungkan kontak point 85 pada negatif baterai, sedangkan 86 ke positif baterai.
- Setelah kedua terminal dihubungkan pada baterai, selanjutnya adalah ukur tahanan antara kontak point 30 dan 87. Kontak point 30 dan 87 harus terputus, ini bisa kita lihat dengan cara mengukur tahannya. Yang mana nilai tahannya harus tidak ada ( tidak terhingga ).
C. Memeriksa Jenis Relay Normali Closed
- Periksalah kumparan lilitan relay dengan menggunakan skala Ohm meter yang dihubungkan pada terminal 85 dan 86. Jika tahanannya ada ( misal 0,03 Ohm ) maka lilitan kumparan dalam keadaan baik.
- Setelah dipastikan kumparan dalam kondisi OK, selanjutnya hubungkan kontak point 85 pada negatif baterai, sedangkan 86 ke positif baterai.
- Kontak point 30 dan 87 a harus ada hubungan pada saat relay tidak dihubungkan dengan baterai
- Sedangkan pada saat relay dihubungkan dengan baterai, maka kontak point 30 dan 87 a menjadi terputus, yang mana kontak poin 30 menjadi terhubung ke kontak point 87 b.
Demikianlah cara mudah memeriksa relay dengan baik dan benar yang dapat anda lakukan sendirian. Karena pemeriksaan relay yang salah tidak mengakibatkan kerusakan ataupun ledakan. jadi anda bisa mencoba untuk memeriksa relay kendaraan anda tanpa harus membawanya ke bengkel. Dengan catatan anda harus memiliki alat - alat yang diperlukan pada saat pemeriksaan.
0 Response to "Cara Memeriksa Relay Yang Baik Dan Benar ( Mengetahui Kerusakan )"
Post a Comment