Daya Pengereman Pada Jenis Rem Tromol
Dari sekian banyak teknologi yang ada pada kendaraan, sistem rem termasuk salah satu sistem yang tidak banyak ada kemajuan. Artinya, rem yang digunakan tetap masih menggunakan prinsip mekanisme gesek pada setiap rodanya. Kalaupun ada, hanya sistem pembagian tekananannya saja yang berbeda - beda dengan sistem komputer seperti ABS dan EBD.
Salah satunya adalah jenis rem tromol yang masih tetap digunakan pada kendaraan - kendaraan sampai saat ini. Rem tromol mengandalkan daya pengereman dengan menggesek bagian dalam tromol yang berputar menggunakan kanvas diam pada bagian sepatu rem. Panas yang ditimbulkan akan mengaibatkan tromol menjadi berhenti secara berlahan - lahan.
Daya Pengereman pada jenis rem tromol tegantung panas yang terjadi pada kanvas rem. Karena faktanya, kanvas rem yang menerima panas berlebih kualitas pengeremannya akan semakin buruk ( tidak pakem ).
Dari data tabel diatas kita bisa mendapatkan data bahwa tingkat koefisien gesek pengereman terbaik ( nilai nominal 0,38 ) ada pada suhu 100 derajat celcius ( 212 derajat fahrenhet ). Sebaliknya, koefisien gesek terburuk jika suhu semakin panas pada rem tromol. Pada data diatas, jika suhu tromol mencapai suhu 500 derajat celcius ( 932 Fahrenhet ), maka koefisien geseknya hanya sekitar 0,15.
Maka kita bisa menyimpulkan bahwa, semakin rendah suhu pada rem tromol maka tingkat kepakeman pengereman semakin baik ( macet ). Sedangkan jika suhu rem tromol semakin panas, maka tingkat pengereman yang terjadi tidak terlalu baik. Jadi penting bagi kita, apakah rem tromol kita bekerja dengan baik atau tidak. Jika tidak coba periksa suhu pada rem tromol dengan memegang pada bagian velg roda. Karena panas yang tidak normal pada rem tromol dapat diperiksa dengan cara seperti itu.
Pada daerah persinggungan kanvas rem, daerah yang paling maksimum untuk menekan tromol rem adalah bagian A. Bagian A ini sebanding dengan kedua bagian yang lain ( B + C ). Gantilah kanvas rem jika ketebalannya kurang dari ukuran standar. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan penggaris yang ditempelkan pada bagian bibir sepatu rem ( dudukan kanvas rem ).
Salah satunya adalah jenis rem tromol yang masih tetap digunakan pada kendaraan - kendaraan sampai saat ini. Rem tromol mengandalkan daya pengereman dengan menggesek bagian dalam tromol yang berputar menggunakan kanvas diam pada bagian sepatu rem. Panas yang ditimbulkan akan mengaibatkan tromol menjadi berhenti secara berlahan - lahan.
Daya Pengereman pada jenis rem tromol tegantung panas yang terjadi pada kanvas rem. Karena faktanya, kanvas rem yang menerima panas berlebih kualitas pengeremannya akan semakin buruk ( tidak pakem ).
Temperatur kanvas VS Kefisien gesek |
Maka kita bisa menyimpulkan bahwa, semakin rendah suhu pada rem tromol maka tingkat kepakeman pengereman semakin baik ( macet ). Sedangkan jika suhu rem tromol semakin panas, maka tingkat pengereman yang terjadi tidak terlalu baik. Jadi penting bagi kita, apakah rem tromol kita bekerja dengan baik atau tidak. Jika tidak coba periksa suhu pada rem tromol dengan memegang pada bagian velg roda. Karena panas yang tidak normal pada rem tromol dapat diperiksa dengan cara seperti itu.
Daerah persinggungan Kanvas Rem |
Pada daerah persinggungan kanvas rem, daerah yang paling maksimum untuk menekan tromol rem adalah bagian A. Bagian A ini sebanding dengan kedua bagian yang lain ( B + C ). Gantilah kanvas rem jika ketebalannya kurang dari ukuran standar. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan penggaris yang ditempelkan pada bagian bibir sepatu rem ( dudukan kanvas rem ).
0 Response to "Daya Pengereman Pada Jenis Rem Tromol "
Post a Comment