Fungsi Kopling ( Clutch ) Dan Cara Kerjanya
Sadarkah anda bahwa kendaraan yang kita gunakan bisa begitu nyaman saat perpindahan gigi dilakukan ? tidak adanya hentakan bahkan kita juga tidak merasakan terjadinya guncangan saat perpindahan gigi transmisi dilakukan oleh pengemudi. Ini semua berawal dari cara kerja kopling ( Clutch ) yang bekerja dengan baik pada kendaraan kita.
Bahwa putaran yang dihasilkan oleh mesin tidak langsung bisa digunakan sepenuhnya untuk digunakan. Hal ini terjadi karena harus ada sistem yang menyeimbangan kondisi putaran mesin dengan kondisi kendaraan yang sedang terjadi. Sebagai contoh, saat kendaraan berada pada posisi tanjakan, turunan, terpacak ( masuk dalam lumpur ). Maka untuk mengatur agar mesin mobil dalam keadaan hidup, kita harus lihai dalam mengopersikan kopling ( Cluth ).
Kopling ( Clutch ) adalah salah satu komponen yang masuk dalam kategori pemindah daya ( Power train ). Kopling terletak diantara mesin dan transmisi yang mempunyai fungsi meneruskan putaran (tenaga ) dari mesin ke transmisi melalui poros input transmisi. Dengan adanya kopling, kendaraan masih memungkinkan untuk berhenti walaupun mesin dalam keadaan hidup.
1. Jenis- jenis kopling yaitu :
a. Kopling Gesek ( Friction Clutch )
b. Kopling Magnet ( Magnetic Cluth )
c. Kopling Fluida ( Fluid Clutch )
d. Kopling Sentrifugal ( Centrifugal Clutch )
Khusus pada artikel ini kita hanya akan membahas mengenai kopling gesek. Yang mana jenis ini lebih banyak digunakan pada kendaraan mobil. Kopling gesek yang terdapat pada mobil adalah kopling jenis kering ( tidak terendam oli ).
2. Syarat - syarat yang harus dimiliki oleh kopling ( Clutch ) yaitu :
a. Dapat mengubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
b. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
c. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna
3. Fungsi komponen - komponen kopling yang terdapat pada gambar diatas yaitu :
1. Flywheel berfungsi sebagai sumber putaran ( torsi ) yang didapatkan dari poros engkol melalui naik turunnya piston yang terjadi pada ruang bakar dan bersama-sama pressure plate menjepit clutch disk
2. Clutch Disk berfungsi menerima torsi yang didapatkan dari putaran flywheel yang selanjutnya diteruskan ke poros input transmisi yang menempel pada spline clutch hub
3. Pressure plate berfungsi mendorong clutch disk saat pedal kopling dilepas dan sebaliknya, pressure plat akan tertarik ke belakang saat pedal kopling ditekan
4. Diafragma Spring berfungsi menerima tekanan dari release bearing yang mengakibakan pressure plat akan bergerak kedepan ataupun kebelakang
5. Clutch Cover berfungsi sebagai dudukan ( rumah ) diafragma spring dan pressure plate
6. Release bearing berfungsi menekan diafragma spring yang diakibatkan oleh tekanan release fork
7. Release Fork berfungsi menekan release bearing akibat dari tekanan yang diterima dari piston pada master silinder dan sebagai pemegang release bearing
4. Mekanisme Penggerak Kopling
Mekanisme yang digunakan untuk menggerak kopling pada kendaraan saat ini terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Jenis Penggerak Mekanik
Jenis penggerak mekanik adalah jenis penggerak yang menggunakan kabel penghubung dari pedal ke release fork pada proses kerjanya. Jenis penggerak mekanik merupakan awalan dari mekanisme penggerak kopling. Kita bisa menemukan mekanisme ini pada jenis kendaraan-kendaraan model dulu.
2. Jenis Penggerak Hidrolik
Jenis penggerak hidrolik adalah jenis penggerak kopling yang menggunakan minyak. Jenis penggerak ini lebih mudah dan nyaman dalam pengperasiannya. Oleh karenanya mobil-mobil keluaran baru sudah menggunakan penggerak hidrolik pada penggerak koplingnya. Prinsip kerjnya yaitu, minyak rem akan menekan pistron yang diakibatkan oleh tekanan master silinder yang ditekan oleh pedal kopling.
5. Cara Kerja Kopling
Pada saat pedal kopling diinjak, maka master silinder akan tertekan. Akibatnya, akan menimbulkan tekanan pada minyak yang mendorong piston. Piston yang terdorong oleh minyak yang bertekanan akan mendorong release fork. Release fork yang terdorong akan menekan release bearing dan reales bearing akan menekan difragma spring. Diafragma spring yang terdorong akan menyakibatkan pressure prlate tertarik kebelakang yang mengakibatkan clutch disk menjadi tidak terjepit ( menempel ) pada flywheel.
Mekanisme penggerak hidrolik:
Clutch pedal - master cyilinder push rod - master cylinder piston - fluida - fluida pada pipa-pipa dan hose/slang - slave cyilinder/silinder pembebas - release cylinder piston - release cylinder push rod - release fork - release bearing - release finger/ diaphragma - pressure plate.
Mekanisme penggerak mekanik:
Clutch pedal - linkages - release fork - release bearing - release finger/ diaphragma - pressure plate.
Kesimpulan :
- Pedal kopling ditekan maka clutch disk pada posisi bebas ( tidak terjepit diantara flywheel dan pressure plate )
- Pedal kopling dilepas maka clutch disk pada posisi terjepit diantara flywheel dan pressure plate.
Bahwa putaran yang dihasilkan oleh mesin tidak langsung bisa digunakan sepenuhnya untuk digunakan. Hal ini terjadi karena harus ada sistem yang menyeimbangan kondisi putaran mesin dengan kondisi kendaraan yang sedang terjadi. Sebagai contoh, saat kendaraan berada pada posisi tanjakan, turunan, terpacak ( masuk dalam lumpur ). Maka untuk mengatur agar mesin mobil dalam keadaan hidup, kita harus lihai dalam mengopersikan kopling ( Cluth ).
Kopling ( Clutch ) adalah salah satu komponen yang masuk dalam kategori pemindah daya ( Power train ). Kopling terletak diantara mesin dan transmisi yang mempunyai fungsi meneruskan putaran (tenaga ) dari mesin ke transmisi melalui poros input transmisi. Dengan adanya kopling, kendaraan masih memungkinkan untuk berhenti walaupun mesin dalam keadaan hidup.
1. Jenis- jenis kopling yaitu :
a. Kopling Gesek ( Friction Clutch )
b. Kopling Magnet ( Magnetic Cluth )
c. Kopling Fluida ( Fluid Clutch )
d. Kopling Sentrifugal ( Centrifugal Clutch )
Khusus pada artikel ini kita hanya akan membahas mengenai kopling gesek. Yang mana jenis ini lebih banyak digunakan pada kendaraan mobil. Kopling gesek yang terdapat pada mobil adalah kopling jenis kering ( tidak terendam oli ).
2. Syarat - syarat yang harus dimiliki oleh kopling ( Clutch ) yaitu :
a. Dapat mengubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
b. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
c. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna
Konstruksi Kopling ( Clutch ) |
1. Flywheel berfungsi sebagai sumber putaran ( torsi ) yang didapatkan dari poros engkol melalui naik turunnya piston yang terjadi pada ruang bakar dan bersama-sama pressure plate menjepit clutch disk
2. Clutch Disk berfungsi menerima torsi yang didapatkan dari putaran flywheel yang selanjutnya diteruskan ke poros input transmisi yang menempel pada spline clutch hub
3. Pressure plate berfungsi mendorong clutch disk saat pedal kopling dilepas dan sebaliknya, pressure plat akan tertarik ke belakang saat pedal kopling ditekan
4. Diafragma Spring berfungsi menerima tekanan dari release bearing yang mengakibakan pressure plat akan bergerak kedepan ataupun kebelakang
5. Clutch Cover berfungsi sebagai dudukan ( rumah ) diafragma spring dan pressure plate
6. Release bearing berfungsi menekan diafragma spring yang diakibatkan oleh tekanan release fork
7. Release Fork berfungsi menekan release bearing akibat dari tekanan yang diterima dari piston pada master silinder dan sebagai pemegang release bearing
4. Mekanisme Penggerak Kopling
Mekanisme yang digunakan untuk menggerak kopling pada kendaraan saat ini terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Jenis Penggerak Mekanik
Jenis penggerak mekanik adalah jenis penggerak yang menggunakan kabel penghubung dari pedal ke release fork pada proses kerjanya. Jenis penggerak mekanik merupakan awalan dari mekanisme penggerak kopling. Kita bisa menemukan mekanisme ini pada jenis kendaraan-kendaraan model dulu.
Mekanisme penggerak kopling jenis mekanik |
2. Jenis Penggerak Hidrolik
Jenis penggerak hidrolik adalah jenis penggerak kopling yang menggunakan minyak. Jenis penggerak ini lebih mudah dan nyaman dalam pengperasiannya. Oleh karenanya mobil-mobil keluaran baru sudah menggunakan penggerak hidrolik pada penggerak koplingnya. Prinsip kerjnya yaitu, minyak rem akan menekan pistron yang diakibatkan oleh tekanan master silinder yang ditekan oleh pedal kopling.
Mekanisme penggerak kopling jenis hidrolik |
Pada saat pedal kopling diinjak, maka master silinder akan tertekan. Akibatnya, akan menimbulkan tekanan pada minyak yang mendorong piston. Piston yang terdorong oleh minyak yang bertekanan akan mendorong release fork. Release fork yang terdorong akan menekan release bearing dan reales bearing akan menekan difragma spring. Diafragma spring yang terdorong akan menyakibatkan pressure prlate tertarik kebelakang yang mengakibatkan clutch disk menjadi tidak terjepit ( menempel ) pada flywheel.
Mekanisme penggerak hidrolik:
Clutch pedal - master cyilinder push rod - master cylinder piston - fluida - fluida pada pipa-pipa dan hose/slang - slave cyilinder/silinder pembebas - release cylinder piston - release cylinder push rod - release fork - release bearing - release finger/ diaphragma - pressure plate.
Mekanisme penggerak mekanik:
Clutch pedal - linkages - release fork - release bearing - release finger/ diaphragma - pressure plate.
Kesimpulan :
- Pedal kopling ditekan maka clutch disk pada posisi bebas ( tidak terjepit diantara flywheel dan pressure plate )
- Pedal kopling dilepas maka clutch disk pada posisi terjepit diantara flywheel dan pressure plate.
0 Response to "Fungsi Kopling ( Clutch ) Dan Cara Kerjanya"
Post a Comment