Cara Kerja Sistem Stater Dan Motor Stater Pada Mobil Dengan Current Flow ( Arah Aliran Arus )
Motor stater sebagai penggerak utama untuk memutarkan mesin harus mendapatkan suplay tegangan yang tepat agar berputar maksimal. Kesalahan dalam pemasangan / perakitan sistem kelistrikan pada mobil akan menyebabkan kerusakan pada motor stater dan kabel yang bisa terbakar.
Oleh karena itu, biasanya sistem kelistrikan motor stater yang tepasang pada mobil menggunakan relay yang berfungsi agar tegangan bypass dari baterai langsung ke motor stater tanpa terhambat di switch yang mengakibatkan switch tersebut akan panas dan rusak.
Selain itu pemilihan diameter kabel juga sangat penting, karena arus awal yang dibutuhkan oleh motor stater pada putaran awal adalah 8 Ampre. Dimana arus ini harus disesuaikan dengan diameter kabel yang sesuai agar kabel tidak meleleh.
Pada materi ini, akan dijelaskan 2 hal, yaitu :
1. Cara Kerja Rangkain Sistem Stater
Dimana pada materi ini akan dijabarkan bagaimana cara merakit rangkain motor stater yang ada pada mobil. Dari mulai baterai, ignition swith, relay dan motor stater.
Gambar rangkaian sistem Kelistrikan Motor Stater Saat OFF |
Dari gambar rangkaian sistem stater diatas, maka dapat kita jelaskan arah arus ( Current Flow ) nya. Bagi anda yang belum tahu, bahwa pembacaan arah arus harus dimulai dari positif (+) tegangan baterai.
Tegangan dari positif (+) baterai akan mengalir ke kunci kontak dan relay. Pada saat kunci kontak posisi Stater, maka kumparan coil pada relay akan menjadi magnet yang mengakibatkan tertariknya kontak poin. Kontak poin yang terhubung akan mengalirkan tegangan langsung dari baterai ke terminal 50 / ST pada motor stater. Dan motor stater akan hidup selama switch stater masih pada posisi ST, jika dilepas maka stater pun akan mati ( berhenti berputar). Untuk lebih jelasnya arah aliran arus pada saat posisi Stater, lihat gambar dibawah ini.
Gambar rangkaian sistem Kelistrikan Motor Stater Saat Posisi Stater (ON) |
2. Cara Kerja Motor Stater
Pada materi ini akan lebih spesifik arah aliran arus yang terjadi didalam motor stater itu sendiri. Seperti terjadinya Pull in coil , hold in coil dan bagaimana proses motor stater bisa berputar.
Dari gambar diatas dapat kita jelaskan arah arus ( current flow ) yang masuk ke motor stater. Tegangan dari baterai mengalir ke ingition switch (ST) lalu menuju ke terminal 50 ( terminal ST pada motor stater ) yang terletak pada pada magnetic switch. Tegangan dari terminal 50 akan mengalir ke kumparan Pull In Coil, dimana pada kumparan ini (Pull In Coil ) belum terjadi kemagnetan karena tegangan masih mengalir ke terminal C dan masuk ke field Coil motor stater dan mengalir ke Brush positif (+). Brush positif (+) yang menekan komutator akan mengalirkan tegangan dari field coil ke armatur, dimana pada armatur juga ada brush yang bermuatan negatif (-) yang langsung berhubungan dengan bodi motor stater. Maka akibat dari hal ini yang terjadi adalah :
a. Kemagnetan pada Pull In Coil Akan Tejadi, akibatnya magnetic switch akan menarik drive lever, dan drive lever akan mendorong stater cluth agar pinion gear dapat memutarkan ring gear ( roda flywhell).
b. Armatur akan berputar dengan sangat lambat, karena suplay tegangan dari baterai yang masih kecil. Hal ini memang sengaja dibuat seperti ini agar pada saat pinion gear bersentuhan dengan roda fly whell lebih halus dan tidak ada hentakan ( karena putaran yang pelan ).
Setelah terjadi kemagnetan Pull In Coil pada magnetic switch, tegangan juga mengalir ke kumparan Hold In Coil. Dimana pada kumparan ini, magnetic switch akan menahan tarikan Pull In Coil yang mengakibatkan terhubungnya terminal 30 ( terminal ) dengan terminal C. Dimana terjadi suplay tegangan By Pass dari baterai ke armatur. Maka dengan penambahan tegangan ini, armatur akan berputar lebih kencang karena adanya tambahan tegangan. Dan Motor stater pun bekerja dengan maksimal, sampai nanti kunci kontak Off ( Tidak pada posisi Stater ).
Dan kamu juga harus tahu, bahwa tidak disarankan menstater dalam waktu lebih dari 10 detik dalam satu waktu. Karena hal ini akan mengakibatkan setiap kumparan yang ada akan semakin panas. Dan panas yang terjadi akan memicu kumparan menjadi putus. Oleh sebab itu, jika mobil kamu susah hidup dalam satu kali stater, maka alangkah baik jangan terlalu lam dalam satu kali menstater.
Cara kerja motor stater Pull In Coil ( Menarik ) dan Hold In Coil ( Menahan) |
a. Kemagnetan pada Pull In Coil Akan Tejadi, akibatnya magnetic switch akan menarik drive lever, dan drive lever akan mendorong stater cluth agar pinion gear dapat memutarkan ring gear ( roda flywhell).
b. Armatur akan berputar dengan sangat lambat, karena suplay tegangan dari baterai yang masih kecil. Hal ini memang sengaja dibuat seperti ini agar pada saat pinion gear bersentuhan dengan roda fly whell lebih halus dan tidak ada hentakan ( karena putaran yang pelan ).
Setelah terjadi kemagnetan Pull In Coil pada magnetic switch, tegangan juga mengalir ke kumparan Hold In Coil. Dimana pada kumparan ini, magnetic switch akan menahan tarikan Pull In Coil yang mengakibatkan terhubungnya terminal 30 ( terminal ) dengan terminal C. Dimana terjadi suplay tegangan By Pass dari baterai ke armatur. Maka dengan penambahan tegangan ini, armatur akan berputar lebih kencang karena adanya tambahan tegangan. Dan Motor stater pun bekerja dengan maksimal, sampai nanti kunci kontak Off ( Tidak pada posisi Stater ).
Dan kamu juga harus tahu, bahwa tidak disarankan menstater dalam waktu lebih dari 10 detik dalam satu waktu. Karena hal ini akan mengakibatkan setiap kumparan yang ada akan semakin panas. Dan panas yang terjadi akan memicu kumparan menjadi putus. Oleh sebab itu, jika mobil kamu susah hidup dalam satu kali stater, maka alangkah baik jangan terlalu lam dalam satu kali menstater.
0 Response to "Cara Kerja Sistem Stater Dan Motor Stater Pada Mobil Dengan Current Flow ( Arah Aliran Arus )"
Post a Comment